Pemadaman titik api menggunakan mesin pompa air. Petugas membuat embung di lokasi untuk mendapatkan sumber air.
Menurut Ismail, air untuk pemadaman saat ini masih cukup.
"Untuk air masih ada di embung. Kita sudah membuat beberapa embung menggunakan eskavator," sebut Ismail.
Menurut Ismail, luas lahan gambut yang terbakar belum bisa diperkirakan. Petugas gabungan saat ini masih fokus pemadaman titik api.
Baca juga: Jalan Perumahan di Pekanbaru Dirusak Ormas dengan Alat Berat, Warga 12 Jam Tak Bisa Keluar
"Luasnya belum tahu. Nanti setelah api padam baru dilakukan penghitungan berapa hektare yang terbakar. Untuk petugas pemadam di lokasi, lengkap. Dari kami Manggala Agni Dumai, TNI-Polri, dan BPBD," akui Ismail.
Pihaknya mengharapkan bantuan helikopter untuk pemadaman api dari udara. Sebab, sebagian titik api tak bisa dijangkau oleh tim darat.
Helikopter juga dibutuhkan untuk mempercepat menyiram kepala api, agar kebakaran tidak semakin meluas.
"Ya, kalau dibilang butuh kita butuh heli water bombing pemadaman dari udara. Sejauh ini belum ada bantuan water bombing. Kalau ada heli bisa mempercepat pemadaman kepala api. Kalau dari darat saja, membutuhkan waktu yang cukup lama," akui Ismail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.