Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2023, 20:37 WIB
Hotria Mariana,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau dalam beberapa hari ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi tetangga, yaitu Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi.

"(Kabut) asap ini berasal dari provinsi tetangga (kami), sedangkan angin tengah mengarah ke Riau. Akibatnya, asap akibat karhutla di Sumsel dan Jambi ke tertiup ke Riau," kata Edy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (1/10/2023).

Edy menjelaskan, untuk di Provinsi Riau sendiri, karhutla masih terkendali. Jumlah titik panas (hotspot) di wilayah ini juga tidak banyak. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), per Minggu, hanya terdapat tujuh titik api yang tersebar di Kabupaten Rokan Hilir dan Kampar.

"Meski terdapat beberapa titik api, seperti di Teluk Meranti, Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), dan Batang Cenaku, karhutla di Riau bisa dibilang terkendali dan dapat dipantau dari satelit. Semua titik tersebut pun tinggal pendinginan," jelas Edy.

Lebih lanjut, Edy mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala pelaksana (kalaksana) BPBD Jambi dan Sumsel. Kedua daerah ini sudah berusaha untuk memadamkan karhutla di masing-masing wilayah.

Baca juga: Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Namun, usaha tersebut belum memberikan hasil maksimal. Sebab, curah hujan di Jambi dan Sumsel rendah.

Untuk diketahui, kabut asap tebal yang menyelimuti Kota Pekanbaru dan wilayah lain di Riau mengakibatkan penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru terganggu, bahkan terlambat.

"Semalam sudah telepon kalaksa. Karhutla sudah lama terjadi dan tim Manggala Agni dari Jambi juga sudah digeser ke Sumsel. Namun, sampai saat ini masih terjadi kebakaran. Cuaca memang kering dan tidak hujan dalam dua bulan ini," ungkapnya.

Forecaster BMKG Pekanbaru Moh Ibnu A menuturkan, jumlah hotspot di wilayah Sumatera menurun dari 1.492 titik pada Sabtu (30/9/2023) menjadi 1.031 titik per Minggu.

“Meski demikian, angka tersebut masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, diperlukan tindakan antisipasi (titik panas menjadi titik api) dan penanggulangan karhutla," ujar Ibnu.

Adapun hotspot terbanyak berada di Sumsel mencapai 824 titik, Jambi 81 titik, dan Lampung 72 titik. Masin. Kemudian, Bangka Belitung 35 hotspot, Bengkulu 8 hotspot, Riau 7 hotspot, dan Sumatera Barat (Sumbar) 4 hotspot.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com