KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyampaikan beberapa langkah pihaknya sebagai upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.
Pertama, ia mendukung tiga upaya penanggulangan karhutla yang telah diterapkan Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel, yakni mitigasi, investigasi, dan rehabilitasi.
Kedua, Fatoni meminta anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk mengirimkan data jumlah embung yang ada.
"Kami juga minta seluruh anggota GAPKI mengirimkan data personal untuk kontak person perusahaan dan serta data jumlah embung yang ada," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (10/10/2023).
Baca juga: Hadiri Rakor di Kementerian LHK, Gubernur Syamsuar Paparkan Upaya Proaktif Riau Antisipasi Karhutla
Pernyataan tersebut disampaikan Fatoni dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengendalian Karhutla Provinsi Sumsel di Graha Sumsel Jakarta, Minggu (8/10/2023).
Selain itu, ia juga memastikan Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya segera menerjunkan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang berjumlah 350 personel mulai 11 Oktober 2023 sebagai upaya penanggulangan karhutla.
"Kebutuhan anggaran dan peralatan ini akan dibantu oleh pihak perusahaan," ujar Fatoni.
Untuk diketahui, dalam rapat tersebut juga hadir sejumlah perwakilan dari perusahaan yang beroperasi di Palembang.
Fatoni berharap, pihak korporasi berkontribusi aktif untuk tetap komitmen, sinergi bersama pemerintah dalam penanggulangan karhutla.
Baca juga: Hari Ini, Johnny Plate Jadi Saksi Mahkota 3 Petinggi Korporasi Terdakwa Kasus BTS 4G
Melalui rakor tersebut, ia bersama puluhan perusahaan swasta bekerja sama mencari solusi dalam percepatan pengendalian karhutla.
Adapun salah satu kesimpulan dalam rakor tersebut adalah berkomitmen dalam penanggulangan karhutla di wilayahnya.
Sebelumnya, Fatoni menyebut bahwa upaya penanganan karhutla merupakan hal yang mendesak karena hal itu menyangkut citra dan nama baik daerah, bahkan bangsa Indonesia di mata dunia.
"Dampak karhutla begitu banyak, selain terkait dengan investasi, kesehatan, keselamatan jiwa bahkan menyangkut nama baik daerah dan bangsa Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Edi Nugroho menyebut ada empat titik prioritas penanganan karhutla di Sumsel.
Pertama, PT Waringin Agro Jaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kedua, area Suaka Margasatwa Padang Sugihan.