BLORA, KOMPAS.com - Warga Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Joko Purnomo tidak sengaja menemukan fosil gading gajah purba di Kracakan Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, pada Senin (20/5/2024).
Kracakan merupakan bebatuan di tengah Sungai Bengawan Solo yang saat ini kondisinya kering.
"Ya awalnya jalan-jalan ke kracakan, kok ada seperti fosil gading mamot," ucap Joko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Penemu Fosil Gading Gajah Purba di Sragen Akan Terima Imbalan Rp 1 Juta
Melihat adanya benda yang diduga mirip fosil, dirinya kemudian melaporkan temuan tersebut kepada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.
"Ya karena tahun kemarin di situ juga ditemukan fosil kulit buaya, dan beberapa lainnya dari tim museum Geologi Bandung," kata dia yang juga terlibat dalam komunitas kepurbakalaan Blora tersebut.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh dinas terkait untuk dilakukan proses ekskavasi pada Selasa (21/5/2024).
Pamong Budaya Ahli Pertama Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Blora, Dwiyanto Susilo membenarkan penemuan fosil oleh warga adalah gading gajah purba (Elephas).
Hal itu diketahui dari struktur gading sama dengan yang ditemukan sebelumnya di Kapuan dan Jipang, berdekatan dengan Desa Ngloram.
“Jenis Elephas, gading gajah purba ini diperkirakan 200 ribu tahun, seperti yang pernah kami temukan sebelumnya,” ucap dia kepada wartawan.
Proses ekskavasi mulai dilakukan pada Pukul 08.00 WIB sampai dengan Pukul 15.00 WIB atau sekitar 7 jam hingga fosil tersebut dapat diangkat.
Fosil dengan panjang sekitar 1,5 meter itu kemudian diamankan di Rumah Artefak Blora.
“Apakah fosil ini dari hulu atau memang di sekitar sini ada peradaban hewan purba, perlu penelitian lebih lanjut,” terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.