LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Adrianus Taur, seorang guru di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.
Di tengah kesibukan sebagai guru, Adrianus meracik tanaman obat keluarga (toga), seperti jahe merah, temulawak, kencur, kunyit, kayu manis, gula aren, gula pasir, daun pandan, dan daun sereh menjadi serbuk.
Serbuk itulah yang kemudian dijual karena diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Lebih-lebih ketika pandemi Covid-19 merebak.
Baca juga: Plafon di Bandara Komodo Labuan Bajo Jebol, Ruang Tunggu Kedatangan Terendam Air
Adrianus menceritakan, dirinya bersama sang istri Emerlinda Flaviana Haya mulai meracik ramuan herbal itu pada awal Februari 2021.
Saat itu angka Covid-19 di Indonesia naik tajam. Karena itu, mereka berpikir bagaimana caranya untuk bisa menolong orang lain dengan racikan bahan alami.
Awalnya, mereka meracik dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman obat keluarga yang tumbuh di halaman rumahnya di Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga: Tambah 3, Tersangka Penganiayaan Pedagang hingga Tewas di Labuan Bajo Jadi 5
Semua bahan-bahan itu diparut, lalu peras. Kemudian, dimasak sampai jadi serbuk. Setelah itu dimasukkan ke plastik dengan berbagai ukuran.
"Karena ini sekalian mau promosi pariwisata Labuan Bajo, kami memutuskan beri nama produk ini dengan Sari Toga Komodo. Supaya orang tahu bahwa obat herbal ini dari Labuan Bajo Manggarai Barat," tuturnya kepada Kompas.com di kediaman mereka, Minggu (16/10/2022).