MAUMERE, KOMPAS.com - Personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 6 ton rumput laut kering di Pelabuhan Balauring, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penjabat Sementara Komandan Pos AL Lembata, Sertu Herman Heri Raja mengatakan, pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat terkait adanya aktivitas pengiriman rumput laut dari Kabupaten Alor menuju Sulawesi.
"Kita dapat laporan masyarakat telah terjadi pengiriman barang rumput laut kering dari Alor menuju Balauring dan rencananya akan dibawa ke Sulawesi. Kami dapat laporan ini sekitar Kamis (13/10/2022) sekitar pukul 17.00 Wita," ujar Herman dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Desa Watuliwung di Sikka NTT Jadi Pilot Project Desa Cinta Statistik
Setelah mendapat informasi, lanjut Herman, anggota kemudian bergerak ke lokasi sekitar pukul 22.00 Wita. Pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
Setelah dilakukan pengecekan, aparat menemukan sekitar 6 ton rumput laut sudah dimuat ke dalam KMP Cahaya Indah dan hendak dibawa ke Sulawesi.
Baca juga: Tak Kencing 12 Jam, Bayi 2 Tahun di NTT Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Ini Penjelasan Dokter
"Informasi awalnya ada 20 ton. Namun setelah dicek ada 6 ton. Kapal berikutnya yang hendak masuk ke Balauring kembali lagi ke Alor. Kapal tersebut mengurungkan niat untuk ke Balauring," jelasnya.
Herman menjelaskan, upaya penyelundupan rumput laut itu mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) NTT Nomor 39 Tahun 2022 tentang Tata Niaga Komoditas Hasil Perikanan di NTT dan Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT tentang Rumput Laut.
Dalam aturan itu disebutkan, rumput laut yang dikelola di Kabupaten Alor dengan sumber pembibitannya dari DKP Provinsi NTT penjualan maupun pemanfaatan rumput laut itu hanya di seputar wilayah NTT.
"Jadi tidak bisa dibawa keluar wilayah NTT. Setelah kita sita barangnya kita amankan di Pos AL Lembata sambil menunggu kita proses penyidikan lebih lanjut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.