Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesejahteraan Nelayan Tradisional di Kendari yang Masih Jauh dari Harapan

Kompas.com - 07/04/2022, 06:00 WIB
Kiki Andi Pati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Muliadi duduk sendiri di ruangan tamu rumahnya, Kelurahan Talia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (5/4/2022) siang.

Laki-laki 47 tahun itu seolah berpikir, solusi apa yang akan dilakukan setelah kapal miliknya tenggelam dihantam ombak setinggi 4 meter di antara Perairan Menui dan Pulau Sagu, Sulawesi Tengah pada Selasa (22/2/2022).

Saat itu, Muliadi hendak mencari ikan di Pulau Taliabo, Maluku Utara.

Baca juga: Hari Nelayan Nasional, Warga Tambakrejo Semarang Kibarkan Bendera di Sungai

Dia terpaksa menganggur karena kapal yang menjadi satu-satunya mata pencaharian hancur dihantam badai.

Beruntung Muliadi bersama dua orang anak buah kapal (ABK) selamat dari maut, setelah terombang-ambing di tengah laut dengan naik rakit, sebelum kapal Feri rute Raha- Banggai berhasil menolong mereka.

Ilustrasi nelayanKOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Ilustrasi nelayan

Kecelakaan laut bukan yang pertama kali dialaminya.

Muliadi mengaku, pada 2020, bersama ABK juga pernah dihantam badai saat pulang mencari ikan di perairan Nusa Tenggara Timur, tapi kapalnya masih utuh.

Baca juga: Cerita Nelayan di Banyuwangi, Hasil Tangkapan Tak Menentu, Berharap Bantuan Pemerintah

Dia menuturkan, kapal yang selalu menemani mencari ikan berkekuatan 17 gros ton masih dicicil seharga Rp 95 juta.

Kini, Muliadi harus memutar otak untuk kembali mencicil kapal baru jika ada pengusaha yang berbaik hati mau menolongnya.

"Kalau ada bos yang kasih kepercayaan lagi, karena keahlianku hanya nelayan tidak bisa alih profesi," ungkap Muliadi kepada Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com