KOMPAS.com - Ada beragam kuliner Salatiga yang menggugah selera.
Istimewanya, beberapa kuliner Salatiga telah dikenal puluhan tahun sehingga pengunjung dapat menikmati kuliner yang resepnya telah diwariskan secara turun-temurun.
Pemerintah Kota bahkan telah menetapkan 10 tempat makan sebagai Salatiga Culinary Heritage.
Penetapan tempat makan bersejarah melalui sejumlah kriteri, antara lain telah dirintis puluhan tahun, memiliki sejarah, karakteristik unik, membuka usaha di lokasi milik sendiri, dan memiliki daya saing wisata.
Berikut ini adalah 10 kuliner Salatiga yang legendaris.
Lokasi Bakso Babat Taman Sari: Jalan Diponegoro No 105.
Awalnya lokasi Bakso Babat Taman Sari bersebelahan dengan Bakso Babat TK Gigi, kemudian pindah lokasi ke Jalan Taman Sari yang akhirnya menjadi nama kuliner ini.
Bakso Babat Taman Sari yang sudah ada sejak 1965 menyediakan menu bakso babat bakso kikil, bakso campur, bakso bakmi, bakso bihun, hingga bakso pangsit.
Lokasi: Pasar Anyar, Kelurahan Kauman Kidul. Sebelumnya, Tumpang Koyor Bu Kori pernah berada di Jalan Sudirman.
Tumpang Koyor Bu Kori merupakan salah satu tumpang koyor di Salatiga, yang digemari.
Kuliner tersebut masih mempertahankan cita rasa legendaris yang diwariskan secara turun temurun.
Bu Kori mulai mengelola tempat makannya sejak 1950. Saat ini, Tumpang Koyor Bu Kori dikelola oleh generasi ketiga.
Lokasi: Jalan Jendral Sudirman No 9, Salatiga, tepatnya dibelakang pos polisi.
Pengunjung akan mendapatkan ronde berisi ronde (bola-bola dari ketan), kacang putih presto, manisan buah, dan kulit jeruk.
Baca juga: 10 Tempat Makan Legendaris di Salatiga, Masuk Daftar Salatiga Culinary Heritage
Hawa Kota Salatiga yang dingin sangat cocok untuk menikmati minuman tersebut.
Ronde Sekoteng Jago mulai berjualan sejak tahun 1964 dan telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Saat ini, Ronde Sekoteng Jago dipegang oleh Airlangga Setia Dharma Putra yang merupakan generasi keempat.
Tempat tersebut juga menyediakan Mi Kopyok sebagai salah satu menu khas Semarang.