Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kompas.com - 26/04/2024, 22:41 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, melakukan aksi melepas jaket almamater di depan gedung rektorat, Jumat (26/4/2024) petang.

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak kampus karena tuntutan mahasiswa agar biaya uang kuliah tunggal (UKT) 2024 diturunkan belum dapat dipenuhi.

"Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan kampus," kata Koordinator aksi, Fadhil Syahputra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat malam.

Baca juga: Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta

Fadhil mengungkapkan, dalam audiensi antara perwakilan mahasiswa dan rektorat yang berakhir pada Jumat petang, belum menemukan titik temu.

"Hasil audiensi tadi rektorat belum memberikan keputusan apa-apa, tapi rektorat sudah mempertimbangkan (tuntutan mahasiswa)," ujar Fadhil.

Fadhil mengatakan, dalam audiensi itu pihak rektorat berjanji akan mengumumkan keputusannya pada Senin (29/4/2024) mendatang.

Untuk itu, kata Fadhil, pada hari Senin nanti mahasiswa akan melakukan aksi lanjutan.

"Kami akan melakukan konsolidasi secepatnya, Senin ada aksi lagi. Kalau tuntutan belum terpenuhi akan ada aksi lagi atau dengan upaya lain," kata Fadhil.

Sebelum melakukan audiensi, Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq telah menjelaskan mengenai penentuan biaya UKT.

"Pembiayaan di perguruan tinggi, ada dari kemitraan, dari pemerintah dan dari masyarakat melalui UKT," kata Sodiq.

Sodiq mengatakan, UKT yang selama ini dibayarkan oleh mahasiswa didasarkan pada perhitungan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) tahun 2012.

"Pembiayaan selama ini berdasarkan pada perhitungan BKT pada tahun 2012. Saya ingat betul pada saat itu, karena saya tim penyusun," ujar Sodiq.

Kemudian tahun ini terdapat surat dari kementerian terkait kebijakan penyesuaian UKT. Sehingga dari rektorat mengusulkan penyesuaian pada tanggal 28 Februari ke Jakarta.

"BKT ialah biaya yang berkaitan dengan operasional pendidikan untuk mahasiswa selama satu tahun. Angkanya dari kementerian, variabelnya ialah kedaerahan, jadi masing-masing daerah berbeda. Termasuk akreditasi, ini juga mempengaruhi nilai BKT, kemudian proses pendidikan, dan metode pendidikannya," jelas Sodiq.

Menurut Sodiq, UKT di setiap program studi berbeda-beda karena faktor proses pembelajaran, praktek lapangan, dan ruang kuliah.

Baca juga: Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Selain itu, komponen pendapatan orangtua dan tanggungan keluarga juga mempengaruhi dalam penentuan golongan UKT.

"Dan kami sudah evaluasi yang sudah masuk, hanya sedikit yang masuk di level 7 dan 8. Data yang masuk level 2, 3, dan 4 mendekati 83 persen. Ini artinya saudara kita yang ada di Unsoed pendapatannya mengarah di level tadi," kata Sodiq.

Diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa Unsoed Purwokerto menggeruduk gedung rektorat, Jumat (26/4/2024).

Tuntutan utama dalam aksi ini adalah menolak kenaikan biaya UKT 2024 yang dinilai terlalu mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com