Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesejahteraan Nelayan Tradisional di Kendari yang Masih Jauh dari Harapan

Kompas.com - 07/04/2022, 06:00 WIB
Kiki Andi Pati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Untuk membiayai kebutuhan keluarganya, dia terpaksa menyewakan kapalnya kepada warga yang memancing di sekitar Pulau Saponda, Kabupaten Konawe dan Pulau Labengki, kabupaten Konawe Utara.

"Jadi saya bawa kapalku yang dipakai mancing mania oleh warga dari Kendari dan Konawe Selatan. Dua hari biayanya Rp 2 juta, itu mi untuk kebutuhan sehari-hari keluargaku," terangnya.

Suardi menambahkan, saat ini tersisa tiga sampai lima orang warga Kelurahan Talia yang murni bekerja sebagai nelayan.

Baca juga: Kendari dan Konawe Sudah Diguncang 58 Gempa Susulan

Sisanya, ada yang beralih profesi jadi tukang ojek, tukang bangunan dan ada yang membawa air bersih untuk kebutuhan perusahaan tambang di Morosi, kabupaten Konawe.

"Kita tidak bisa berharap mi jadi nelayan Bu, semakin menurun hasil tangkapan sekarang. Baru biaya operasional dan logistik tidak sebanding dengan hasil yang kita peroleh," imbuhnya.

Perhatian pemerintah kepada nelayan, tambah Suardi, juga rendah sehingga tidak ada alasan untuk bertahan di profesi yang sudah digelutinya sejak 27 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com