Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Warga di Pembukaan MTQ XXIX Jawa Timur Menuai Protes

Kompas.com - 04/11/2021, 09:37 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kerumunan warga pada malam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Jawa Timur ke-XXIX di depan kantor Bakorwil Pamekasan, Rabu (3/11/2021) menuai sorotan masyarakat.

Pasalnya, warga yang menonton secara langsung di lokasi tidak menerapkan protokol kesehatan. Sejumlah warga berjubel untuk menyaksikan acara yang sempat ditunda beberapa kali karena pandemi.

Bahkan, akses jalan menuju lokasi pembukaan MTQ sampai ditutup dari berbagai arah. Seluruh kendaraan warga dilarang melintas.

Hanya kendaraan pejabat yang boleh masuk lokasi acara. Warga datang berduyun-duyun berjalan kaki.

Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Rakyat (LekRa) Madura Ahmad Fauzi menjelaskan, pelaksanaan MTQ Jawa Timur ke-XXIX sejatinya tak masalah. Para peserta telah melalui tahapan screening dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Namun, kehadiran ribuan penonton pada malam pembukaan menjadi contoh buruk kegiatan pemerintah di tengah pandemi.

"Penonton yang datang sudah tak ada yang jaga jarak, bahkan banyak yang tidak pakai masker. Ini contoh buruk kegiatan pemerintah," ujar Ahmad Fauzi saat dikonfirmasi, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Bupati Pamekasan Bubarkan Vaksinasi dengan Cara Penyekatan Jalan, Sempat Didesak Ormas

Fauzi menambahkan, pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Satgas Covid-19 seharusnya melarang warga datang secara langsung ke lokasi pembukaan MTQ. Apalagi, panitia telah menyiarkan secara langsung acara itu di beberapa platform media sosial.

Larangan itu, kata Ahmad, sebagai bentuk kepatuhan pemerintah terhadap aturan yang mereka buat sendiri. Namun, kenyataannya ditemukan banyak pelanggaran dalam acara yang dibuat pemerintah itu.

"Pemerintah memberi contoh bagaimana melanggar aturan protokol kesehatan Covid-19. Maka masyarakat akan mudah melanggar dengan alasan pemerintah juga melakukannya," imbuhnya.

Menurut Fauzi, penyelenggaraan MTQ dengan tatap muka di Pamekasan tidak layak secara aturan. Hal itu disebabkan masih rendahnya vaksinasi Covid-19 di Pamekasan, belum mencapai 22 persen.

Vaksinasi yang masih rendah menjadi alasan penyelenggaraan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Pamekasan ditunda oleh Bupati.

"MTQ bebas digelar meskipun pesertanya dari berbagai daerah, sementara Pilkades ditunda karena vaksinasi rendah. Ini logika apa yang dipakai pemerintah," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com