Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gabriel, Sukarelawan KKO Dalam Konfrontasi RI-Malaysia, Kini Terbaring Tak Berdaya

Kompas.com - 30/09/2021, 17:24 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tubuh renta yang tengah terbaring lemah, tiba-tiba bersemangat ketika diajak berbicara tentang kisah perjuangannya dalam peristiwa konfrontasi RI – Malaysia pada 1965.

Matanya terpaku pada langit langit seakan menerawang jauh, lalu berdiam diri sebentar untuk mengingat peristiwa perjuangan yang pernah ia lalui dulu.

Beberapa kali, ia menegaskan namanya adalah Gabriel Luly (82), seorang penunjuk jalan dan telik sandi bagi para pejuang KKO dan sukarelawan.

"Saya menjadi penunjuk jalan saat konfrontasi. Kenangan terburuk saya adalah ketika pasukan salah rute karena saya salah memberikan informasi. Kami diserang, dibombardir, suara desingan peluru dan ledakan bom di mana-mana. Kami terkepung, dan tertangkap oleh Malaysia," ujarnya menuturkan kenangan semasa perjuangannya, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: 1.200 Peluru Peninggalan Konfrontasi RI-Malaysia Ditemukan di Hutan Kaltara

Gabriel memiliki segudang pengalaman di wilayah Sabah.

Perantau asal Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ini menjalani pelatihan militernya di Nunukan, Kalimantan Utara, dan ditugaskan untuk menyusup ke Kalabakan, Malaysia.

Ia bertugas menunjukkan lokasi kedudukan pasukan Malaysia dan arah pelarian bagi para pejuang Indonesia.

Hanya saja, gerilya yang dilakukan pasukan KKO diketahui musuh dan dikepung dari berbagai penjuru.

"Kami dihujani mortir dan masuk dalam jebakan musuh. Kami bertahan dalam hutan sampai 11 hari lamanya. Logistik perbekalan habis, tiada beras, kami hanya makan daun daun pahit dalam hutan yang bisa dimakan," tuturnya.

Pandangan Gabriel masih demikian tajam.

Setelah mengambil jeda sejenak menyelami reaksi lawan bicaranya seakan memastikan penggambaran yang dituturkan bisa dipahami, ia kembali melihat langit langit dan melanjutkan ceritanya.

Habisnya perbekalan menjadi awal petaka bagi regu pasukan yang di dalamnya termasuk Gabriel.

Baca juga: 11 Granat Buatan NATO Ditemukan di Bukit Gurkha Nunukan

Mereka akhirnya ditemukan, dan langsung dibawa menggunakan helikopter ke penjara Kuching, Malaysia.

Mereka dipotret dan langsung dimasukkan penjara tanpa diadili.

Sebagai tahanan, Gabriel dan rekan seperjuangannya mendapat banyak penyiksaan.

"Kami dipukuli, mereka meminta informasi dan sering bertanya seperti apa profil Bapak Soekarno. Saat itu nama Bapak Soekarno dianggap hantu di Asia Tenggara. Pidatonya menggetarkan dunia," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com