Dailami bantah tersulut emosi, mengaku hanya bela bawahan
Plt Bupati Bener Meriah Dailami membantah bahwa dirinya tersulut emosi saat bersitegang dengan aktivis tersebut. Ia mengatakan hanya berbicara dengan nada penegasan.
Ia mengatakan membela bawahannya dan si aktivis bersikap kurang pantas karena tiba-tiba meninggalkannya saat ia akan memberikan penjelasan.
"Saya tidak emosi, hanya menegaskan. Karena ada tuduhan terhadap Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Kesehatan di Bener Meriah," ujar Dailami.
"Saat saya menjelaskan dia (aktivis itu) langsung pergi. Ini kan tindakan tidak tepat. Padahal sebelum dia bicara, kami sudah punya anggaran Rp 6,3 miliar untuk biaya jasa tenaga honorer, dan ada rencana penambahan di APBK Perubahan. Mendagri sudah izin dana untuk pematangan lahan yang disinggung aktivis itu," lanjut Dailami.
Bagi Dailami, pihaknya tidak anti dengan kritik, namun kritik yang disampaikan harus lebih subtansi serta tidak mengarah ke personal, sehingga pemerintah daerah bisa menjawab atas kritikan tersebut.
"Bagaimanapun, ini para pejabat ini kan bawahan saya. Jadi saya sebagai pimpinan harus membela mereka," tegas Dailami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.