Duduk perkara debat panas, menurut Plt Bupati Bener Meriah
Dikonfirmasi Kompas.com soal beredarnya video debat panas tersebut Plt Bupati Bener Meriah Dailami membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi saat jam istirahat sidang pembahasan APBK-P di kantor DPRD Kabupaten Bener Meriah.
Menurut Dailami, awal dari perdebatan itu ketika para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan pemecatan Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan serta Kesehatan Bener Meriah.
"Setelah jam istirahat, saya memanggil dan bertemu mereka. Saya ingin bertanya apa maksud dan tujuannya membuat tulisan yang mengusulkan pemecatan Sekda dan dua kadis," kata Dailami melalui telepon ke Kompas.com, Senin (21/9/2021) malam.
Saat menemui aktivis, Dailami baru tahun jika mereka berasal dari organisasi bernama Garis Merah.
Para aktivis itu, ucap Dailami, memprotes soal belum dibayarkannya gaji tenaga honorer selama hampir sembilan bulan. Serta protes soal insentif guru yang juga belum diberikan.
Penjelasan soal tiga tuntutan aktivis
"Mereka tidak tahu, bahwa Pemkab sudah menyediakan Rp 3,6 miliar dana dari APBK murni, dan Rp 2,5 miliar sudah diusulkan dalam anggaran perubahan kemarin, dan sudah disetujui dewan," jelas Dailami.
Soal pematangan lahan Puskesmas, Dailami mengaku sudah mendapat persetujuan dari Mendagri, sehingga tidak lagi ada persoalan seperti tuduhan Nasri Gayo.
"Mendagri sudah setuju, kalau tidak dana dikembalikan negara, itu dana DAK, bukan DID," sebut Dailami, tanpa menyebut besarannya.