BENER MERIAH, KOMPAS.com - Rombongan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, ternyata sempat berkunjung ke Bener Meriah, Aceh.
Rombongan tersebut diketahui baru selesai berkunjung ke Sabang, Aceh, sebelum akhirnya bus yang mereka tumpangi terjun ke sungai di Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan, Mandailing Natal, Sumut.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diperoleh Kompas.com dari Humas Setdakab Bener Meriah, Jumat (5/2/2021), kehadiran rombongan ASN yang dipimpin langsung Bupati Kabupaten Agam Indra Catri tersebut diterima langsung oleh Bupati Bener Meriah Sarkawi.
Baca juga: Bus Rombongan ASN Terjun ke Sungai di Mandailing Natal, 2 Orang Tewas
Kunjungan para ASN dari Kabupaten Agam tersebut dalam kunjungan kerja sekaligus studi banding terkait budidaya kopi Arabika Gayo.
Kegiatan para pejabat dan ASN Kabupaten Agam, di Kabupaten Bener Meriah adalah melakukan pertemuan ramah tamah di Aula pendopo bupati setempat.
Kegiatan dilanjutkan kunjungan ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Pondok Gajah.
Rombongan juga singgah ke Resi Gudang Swasta Pondok Gajah, selanjutnya melakukan shalat Jumat bersama di Masjid Agung Babussalam.
Mereka juga mengunjungi Kantor Dekranasda Bener Meriah bersama para pejabat dan sejumlah ASN dari Bener Meriah.
Selepas itu, rombongan bertolak ke Banda Aceh untuk kemudian melakukan perjalanan kerja ke Kota Sabang, Aceh.
Baca juga: Fakta Bus Rombongan ASN Terjun ke Sungai, 2 Kepala Dinas Meninggal Dunia, Bermula Kunjungan Kerja
Seperti diberitakan sebelumnya, Kecelakaan maut terjadi di Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Senin (8/2/2021).
Bus yang berisi rombongan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terjun ke sungai.
Kapolres Mandailing Natal AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan, ada dua orang yang tewas akibat kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata tersebut.
"Benar, 2 orang meninggal dunia dan 14 orang masih mendapat perawatan serius oleh pihak medis di rumah sakit terdekat," ujar Horas dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.