“Kami berharap bisa memberikan percepatan layanan vaksinasi, terutama di Jember dan sekitarnya,” papar dia.
Khofifah mengaku vaksinasi yang diselenggarakan di kampus itu tidak akan mengurangi kegiatan dari Pemkab Jember, polres maupun kodim.
Namun, tetap berjalan seiring dengan upaya percepatan mewujudkan herd imunity.
Dia menegaskan, vaksinasi itu tidak mengganggu kuota vaksin di tingkat kabupaten.
“Ini tidak akan menganggu kuota pemkab Jember. ini adalah program akselerasi,” jelas dia.
Sementara itu, Rektor Unej Iwan Taruna menambahkan vaksinasi Covid-19 itu merupakan program akselerasi.
“Karena selama ini problematikanya adalah ketersediaan vaksin,” imbuh dia.
Unej sendiri, kata dia, sudah melakukan program vaksinasi dengan kapasitas 500 orang setiap hari. Sudah ada 7.600 warga yang divaksin oleh Unej.
“Yang antre sudah 10.000,” ujar dia.
Panitia penyelenggara vaksinasi dari Kauje Rendra Wirawan menambahkan, pihaknya menyediakan 5.000 vaksin yang digelar selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu.
“Ini vaksin astrazeneca, bagi warga 18 tahun keatas,” aku dia.
Mekanismenya, warga melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Kemudian, mendatangi lokasi untuk ikut tes kesehatan terlebih dahulu.
Bila kondisi kesehatan layak divaksin, maka akan divaksin.
“Sudah ada Nakes yang melakukan seleksi,” tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.