KULON PROGO, KOMPAS.com – Penanganan kasus Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terganggu karena banyak tenaga kesehatan (nakes) harus isolasi mandiri.
RSUD Wates melalui Dinas Kesehatan Kulon Progo lantas membuka lowongan penerimaan nakes dan karyawan khusus menangani Covid-19 ini.
Dinkes Kulon Progo membuka sejumlah 46 posisi, dengan 30 posisi di antaranya adalah perawat dan tiga lainnya dokter.
“Kita mengutamakan perawat karena mereka yang nanti akan stay (tinggal) ngurusi pasien. Dokter dan lainnya juga perlu tapi jumlahnya tidak banyak,” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Wates, Ananta Kogam Dwi Korawan melalui telepon, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Insentif Nakes Senilai Rp 13,6 Miliar Belum Cair Sejak Oktober 2020, Ini Janji Pemkab Banyuwangi
Peningkatan kasus Covid-19 berpengaruh pada semua rumah sakit rujukan Covid-19, termasuk RSUD Wates sebagai salah satu rujukan bagi pasien gejala berat dan kritis.
Bersamaan dengan terus bertambahnya kasus, banyak nakes turut tertular.
Hingga kini, terdapat sedikitnya 60 nakes RSUD Wates yang isoman karena Covid-19.
“Kondisi (layanan Covid-19) ini sedikit terganggu ketika karyawan terpapar di RSUD. Mereka harus isolasi. Bahkan sampai dirawat karena bergejala dan perlu perawatan,” kata Kogam.
Baca juga: 42 Persen Kematian akibat Covid-19 di Kulon Progo Berasal dari Pasien Isoman
Terlebih, banyak pula di antara nakes yang memiliki komorbid sehingga mengelola nakes harus hati-hati agar tidak mudah tertular. Layanan pun jadi dirasa tidak optimal.
“Banyak yang komorbid. Sangat berisiko terpapar sehingga (kalau sampai terjangkit) berdampak tidak bagus pada layanan,” kata Kogam.