Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Alor Usir Staf Risma, Pernah Jemur dan Umpat Puluhan ASN hingga Ancam Tembak Kolonel TNI

Kompas.com - 02/06/2021, 10:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Video Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo marah pada Menteri Sosial Tri Rismaharini, viral di media sosial.

Bupati melampiaskan amarahnya dengan mengusir sejumlah staf Kementerian Sosial agar mereka segera meninggalkan Kabupaten Alor.

Amon juga mengancam akan melemparkan kursi ke staf Kemensos di hadapannya.

Kemarahan bupati disebabkan lantaran persoalan bantuan sosial.

Baca juga: Aksi Bupati Alor Marah terhadap Menteri Risma, Usir Staf Kemensos, Ancam Lempar Pakai Kursi

Bupati menyebut, bantuan itu tidak diserahkan pada pemerintah daerah namun justru kepada partai tertentu di DPRD Alor.

Bantuan lalu dibagikan oleh DPRD Alor kepada warga yang terdampak Badai Seroja, awal April 2021 lalu.

Amon pun membenarkan jika video 3 menit 9 detik itu memang berisi luapan kemarahannya.

Baca juga: Marah pada Mensos Risma dan Ancam Lempar Kursi ke Staf Kemensos, Bupati Alor: Tidak Ada yang Lebih Hebat di Negeri Ini

"Itu video betul saya marah. Saya tidak ingat persis kapan karena saya sibuk. Saya marah karena bantuan PKH dikasih melalui DPRD. Padahal, seharusnya pemerintah daerah yang bagi," kata Amon.

Dia menganggap, sikap pihak kementerian tak menghargai pemerintah daerah.

"Kita semua sama-sama urus negara ini dan tidak ada yang lebih hebat di negeri ini, tapi bantuan kemanusiaan itu harusnya pemerintah yang berikan kepada masyarakat, bukan DPRD," kata dia saat dikonfirmasi mengenai video yang beredar, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Soal Video Kemarahan Bupati Alor, Ini Jawaban Mensos Risma

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan mengenai persoalan tersebut.

"Ta jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana," kata Risma saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021).

 

"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, kita kepingin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis. Tapi kita tidak bisa masuk ke Pulau itu (Alor). Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas ,staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," kata Risma.

Saat itu lah ada anggota DPRD yang menawarkan bantuannya.

Baca juga: Beredar Video Bupati Alor Marahi Staf Kementerian Sosial dan Ancam Akan Lempar Kursi, Ini Penyebabnya

Pernah jemur dan mengumpat ke puluhan ASN

Sebuah video memperlihatkan Bupati Kabupaten Alor Amon Djobo memarahi sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di pinggir jalan protokol di wilayah itu viral di media sosial.Tangkapan layar Sebuah video memperlihatkan Bupati Kabupaten Alor Amon Djobo memarahi sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di pinggir jalan protokol di wilayah itu viral di media sosial.

Selain kasus tersebut, pada bulan Juli 2020 lalu, video Bupati Amon menjemur dan mengumpat puluhan ASN viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun YouTube Kaka Dorang pada Jumat (17/7/2021).

Bupati saat itu merasa kesal karena Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan NTT memberikan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) pada pemerintahannya.

Padahal menurutnya, kinerja dan pelayanan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Alor belum maksimal.

Baca juga: Bupati Alor Mengumpat dan Jemur Puluhan ASN karena Kesal Dapat WTP dari BPK

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com