Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bolehkan Shalat Idul Fitri di Kota Pontianak, tapi...

Kompas.com - 07/05/2021, 14:29 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.comWali Kota Pontianak Edi Rustdi Kamtono mengatakan, sampai dengan saat ini, pelaksanaan shalat Idul Fitri masih diizinkan. Namun tentu harus dengan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan, kata Edi, Pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak berencana menggelar shalat Ied di halaman depan kantor wali kota untuk memecah konsentrasi kepadatan di masjid-masjid sekitar.

“Untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri hingga saat ini masih kita izinkan. Tetapi harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Mutasi Virus Corona Terdeteksi di Kalbar, Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19

Edi menegaskan, dalam kondisi pandemi sekarang ini, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan agar tidak muncul klaster penyebaran virus corona atau Covid-19 rumah ibadah.

“Jangan sampai prokes dilanggar, kita tidak ingin sehabis shalat Idul Fitri ada klaster rumah ibadah,” ucap Edi.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan, pelaksanaan shalat Idul Fitri tidak dilarang atau dibolehkan.

Namun harus betul-betul menggunakan protokol kesehatan. Seperti misalnya menyiapkan masker. Dan jika harus beli, bisa gunakan dana kas masjid.

“Harus pakai masker. Pengurus masjid harus bertanggung jawab, jangan sampai kita mengambil tindakan terhadap pengurus masjid yang membiarkan orang melanggar protokol kesehatan,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Gubernur Kalbar: Masjid Tak Gunakan Prokes, Tak Akan Dibantu APBD untuk Kegiatan

Sutarmidji meminta seluruh pengurus masjid memiliki kesamaan pemahaman. Dia menyontohkan, jika dalam shalat itu merapatkan dan meluruskan barisan, maka kali ini cukup meluruskan barisan.

“Rapat dan lurusnya barisan saf itu bukan untuk sahnya salat, tapi kesempurnaan. Nah kondisi darurat tidak ada yang bisa sempurna, makanya cukup lurus, tapi tidak rapat,” terang Sutarmidji.

Sutarmidji memastikan akan mendata masjid-masjid yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Saya mau lihat, saya suruh data masjid-masjid yang tidak menggunakan protokol kesehatan, maka tidak akan dibantu dari APBD untuk kegiatan apapun kalau ngajukan ke kita,” ucap Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com