PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menilai, lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 dipicu adanya mutasi virus.
"Sudah terdeteksi (mutasi virus) di Kalbar, hal ini diketahui dari genom sequencing yang dilakukan oleh Universitas Tanjungpura Pontianak," kata Harisson kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Tanpa menyebut detail nama dari mutasi virus tersebut, Harisson hanya mengatakan, virus ini diduga menyebabkan penularan lebih cepat dan lebih ganas.
"Virus mutan ini bukan saja menyebabkan penularan jauh lebih cepat tetapi virus juga lebih ganas yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan kasus kematian," ungkap Harisson.
Baca juga: Gubernur Kalbar: Masjid Tak Gunakan Prokes, Tak Akan Dibantu APBD untuk Kegiatan
Menurut Harisson, jika masyarakat tidak patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan, terutama dalam memakai masker yang baik dan benar, menjaga jarak satu sama lain, sering cuci tangan pakai sabun, maka dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa, 4 Mei 2021, terdapat tambahan 117 kasus Covid-19 baru di Kalbar. Sebanyak 29 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Kemudian ada 99 pasien yang telah dinyatakan sembuh," sebut Harisson.
Baca juga: Gubernur Kalbar Nilai Bupati Sambas Ogah-ogahan Tangani Corona
Dengan demikian, sejak pandemi, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 8.048 orang, ada 7.000 orang atau 86,97 persen sembuh dan 50 orang atau 0,62 persen meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.