PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan, pelaksanaan shalat Idul Fitri tidak dilarang atau dibolehkan. Namun harus betul-betul menggunakan protokol kesehatan.
Seperti misalnya menyiapkan masker. Dan jika harus beli, bisa gunakan dana kas masjid.
“Harus pakai masker. Pengurus masjid harus bertanggung jawab, jangan sampai kita mengambil tindakan terhadap pengurus masjid yang membiarkan orang melanggar protokol kesehatan,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Klaster Pernikahan di Sekadau, Gubernur Kalbar: Bisa Jadi Ini Jenis yang Membahayakan
Sutarmidji meminta seluruh pengurus masjid memiliki kesamaan pemahaman. Dia menyontohkan, jika dalam sholat itu merapatkan dan meluruskan barisan, maka kali ini cukup meluruskan barisan.
“Rapat dan lurusnya barisan saf itu bukan untuk sahnya salat, tapi kesempurnaan. Nah kondisi darurat tidak ada yang bisa sempurna, makanya cukup lurus, tapi tidak rapat,” terang Sutarmidji.
Sutarmidji memastikan akan mendata masjid-masjid yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Saya mau lihat, saya suruh data masjid-masjid yang tidak menggunakan protokol kesehatan, maka tidak akan dibantu dari APBD untuk kegiatan apapun kalau ngajukan ke kita,” ucap Sutarmdiji.
Sebelumnya Sutarmidji mengatakan, saat ini kondisi virus corona atau Covid-19 semakin meningkat. Maka dari itu, dia meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
"Kondisi Covid 19 di Kalbar semakin meningkat, saya mohon agar kita semua menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," kata Sutarmidji dalam akun media sosialnya yang terkonfirmasi, Senin (3/5/2021).
Menurut Sutarmidji, jangan sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini tengah diterapkan berubah menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saatnya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jauhi keramaian serta jangan mudik. Jangan sampai PPKM berubah jadi PSBB," ujar Sutarmidji.
Baca juga: Gubernur Kalbar Nilai Bupati Sambas Ogah-ogahan Tangani Corona
Sebagaimana diketahui, pada Selasa, 4 Mei 2021, terdapat tambahan 117 kasus Covid-19 baru di Kalbar. Sebanyak 29 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Kemudian ada 99 pasien yang telah dinyatakan sembuh," sebut Harisson.
Dengan demikian, sejak pandemi, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 8.048 orang, ada 7.000 orang atau 86,97 persen sembuh dan 50 orang atau 0,62 persen meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.