Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Bupati: Saya Baru Dilantik, Miris Lihat Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya

Kompas.com - 15/03/2021, 17:40 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Saya sekarang bahas semuanya dengan Satgas Covid-19," ungkapnya.

Akui kirim pesan via Instagram

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Ucep Aoufulmuntakimin membenarkan bahwa di pesantrennya terdapat belasan santri positif Covid-19 dan diisolasi mandiri di ruangan pesantren.

Awalnya, ada beberapa orang santri perempuan mengalami demam. Setelah itu, ada salah seorang santri mengalami hilang indra penciuman dan diperiksa secara mandiri oleh tim kesehatan pesantren.

Saat santri itu diketahui bergejala Covid-19, pihak pesantren melaporkan kejadian ini ke puskesmas setempat untuk diperiksa.

"Setelah diperiksa ternyata positif dan hasil tracing jadi banyak yang terpapar, teman-temanya di penginapan santri putri. Sampai akhirnya diketahui ada 19 orang santri positif dan hanya disuruh isolasi mandiri saja di pesantren oleh pihak desa," ujar Ucep. 

Ucep mengakui ia memberanikan diri memberitahukan masalah itu langsung ke Wakil Bupati Tasikmalaya melalui Instagram agar para santri yang terkena Covid-19 diperhatikan pemerintah daerah.

"Makanya saya langsung DM ke Instagram Pak Wabup minta perhatiannya. Karena selama ini Pak Wabup lah yang suka keliling dan aktif bertemu masyarakat Tasikmalaya. Kami merasa ada pemimpinnya sekarang di Kabupaten Tasikmalaya," ujar dia.

Selain klaster pesantren ini, di Kabupaten Tasikmalaya baru saja konvoi belasan ambulans viral membawa 47 warga positif klaster senam di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya beberapa hari lalu.

Wabup Tasikmalaya Deni Ramdhani Sagara pun sempat mengamuk saat mendapati warganya tak mematuhi protokol kesehatan di pasar kaget Jalan Cisinga, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com