Salin Artikel

Wakil Bupati: Saya Baru Dilantik, Miris Lihat Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya

Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara mengaku baru mengetahui belasan santri positif Covid-19 setelah diberitahu pengurus pondok pesantren melalui pesan pribadi di Instagram. 

"Saya datang ke sini setelah ada pengurus pondok pesantren men-DM saya di Instagram. Beliau memberitahukan bahwa di pesantrennya ada 19 orang positif corona dan sampai sekarang menjalani isolasi mandiri di pesantren tersebut. Saya diminta datang untuk memberikan motivasi kepada para santri," jelas Deni kepada wartawan saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Senin siang. 

Setibanya di pesantren itu, Deni berkomunikasi dengan para santri yang terpapar corona dari jarak jauh melalui alat pengeras suara kepolisian.

Deni berjanji akan langsung memberikan kebutuhan makanan yang bergizi dan pelayanan perawatan dari pemerintah bagi pasien corona karena sudah kewajibannya. 

Dalam kesempatan itu, wakil bupati 42 hari itu kaget bahwa para pasien Covid-19 di pesantren ini sudah beberapa hari menjalani isolasi mandiri. 

Padahal, penanganan seperti ini sudah seharusnya menjadi kewajiban satuan tugas (Satgas) daerah setempat dalam penanganannya.

"Saya kaget juga ternyata mereka sudah beberapa hari diketahui positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri. Padahal mereka sebagian bergejala dan seharusnya ditangani oleh satgas secara intensif. Soalnya kan sudah ada biaya Covid-19," tambah Deni.

Ia mengatakan, selama ini pasien Covid-19 hanya ditangani oleh tim satgas tingkat desa melalui kepala desa setempat.

Padahal, kata Deni, sejatinya untuk mencegah penularan lebih jauh, para pasien ini wajib dibawa ke ruang isolasi.

"Beruntung para pengurus pesantren dan Pak Kiai-nya cekatan dan sigap dalam menangani wabah seperti ini. Mereka bertanggung jawab secara penuh menangani para santri yang positif dibantu kepala desa. Sekarang para santri sudah dalam penyembuhan. Makanya, saya perintahkan langsung ke instansi terkait untuk bertanggung jawab menanganinya," tandas politisi PAN ini. 

Setelah menengok pasien Covid-19 dari kejauhan, Deni langsung menggelar rapat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama unsur Satgas dan Forkopimda membahas terkait penanganan Covid-19 di wilayahnya.

"Saya kan baru dilantik 10 Februari kemarin dan akan berakhir beberapa hari lagi. Saya miris melihat penanganan pandemi di Kabupaten Tasikmalaya kurang maksimal dan cekatan. Malah, memberikan pesan singkat langsung ke saya. Saya akan bahas sekarang di rapat," tambahnya. 

Deni pun setiap hari berkeliling bertemu dengan masyarakat dan ternyata kondisi penerapan protokol kesehatannya masih lemah. 

Seperti kemarin, masih banyak warga berkerumun tanpa mengindahkan jaga jarak dan tak memakai masker di sepanjang pasar kaget di jalan Cisinga, Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

"Saya sekarang bahas semuanya dengan Satgas Covid-19," ungkapnya.

Akui kirim pesan via Instagram

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Ucep Aoufulmuntakimin membenarkan bahwa di pesantrennya terdapat belasan santri positif Covid-19 dan diisolasi mandiri di ruangan pesantren.

Awalnya, ada beberapa orang santri perempuan mengalami demam. Setelah itu, ada salah seorang santri mengalami hilang indra penciuman dan diperiksa secara mandiri oleh tim kesehatan pesantren.

Saat santri itu diketahui bergejala Covid-19, pihak pesantren melaporkan kejadian ini ke puskesmas setempat untuk diperiksa.

"Setelah diperiksa ternyata positif dan hasil tracing jadi banyak yang terpapar, teman-temanya di penginapan santri putri. Sampai akhirnya diketahui ada 19 orang santri positif dan hanya disuruh isolasi mandiri saja di pesantren oleh pihak desa," ujar Ucep. 

Ucep mengakui ia memberanikan diri memberitahukan masalah itu langsung ke Wakil Bupati Tasikmalaya melalui Instagram agar para santri yang terkena Covid-19 diperhatikan pemerintah daerah.

"Makanya saya langsung DM ke Instagram Pak Wabup minta perhatiannya. Karena selama ini Pak Wabup lah yang suka keliling dan aktif bertemu masyarakat Tasikmalaya. Kami merasa ada pemimpinnya sekarang di Kabupaten Tasikmalaya," ujar dia.

Selain klaster pesantren ini, di Kabupaten Tasikmalaya baru saja konvoi belasan ambulans viral membawa 47 warga positif klaster senam di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya beberapa hari lalu.

Wabup Tasikmalaya Deni Ramdhani Sagara pun sempat mengamuk saat mendapati warganya tak mematuhi protokol kesehatan di pasar kaget Jalan Cisinga, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu kemarin.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/15/174053778/wakil-bupati-saya-baru-dilantik-miris-lihat-penanganan-covid-19-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke