MOJOKERTO, KOMPAS.com - Situs purbakala di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diduga merupakan istana Raja (Bhre) Wengker, menantu dari pendiri kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
Pada masa Majapahit, Kerajaan Wengker menjadi salah satu wilayah bawahan.
Wilayah itu dipimpin oleh Kudamerta atau Bhre Parameswara, yang kemudian dikenal dengan nama Bhre Wengker.
Baca juga: Ekskavasi Situs Kumitir dan Upaya Arkeolog Telusuri Jejak Keraton Majapahit
Bhre Wengker menikah dengan Bhre Daha. Nama lain Bhre Dhaha adalah Dewi Maharajasa, adik dari Tribhuwana Tunggadewi.
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, jejak arkeologis situs Kumitir sebagai istana Bhre Kahuripan diketahui setelah pihaknya merampungkan proses kajian dari hasil ekskavasi.
BPCB Jawa Timur menggali di beberapa titik kawasan situs Kumitir sejak 4 Agustus hingga 9 September 2020.
Dia mengungkapkan, berdasarkan temuan arkeologis selama ekskavasi, beberapa struktur di situs Kumitir menunjukkan sebagai jejak bangunan istana, sekaligus pendharmaan bagi Mahesa Cempaka.
"Dari hasil ekskavasi kemudian kita lakukan kajian, kita interpretasikan situs Kumitir ini adalah istana Bhre Wengker," kata Wicaksono kepada Kompas.com, di kawasan situs Kumitir, Sabtu (12/9/2020) petang.
Baca juga: Heboh Warga Jember Temukan Bata Besar Diduga Peninggalan Majapahit, Berawal dari Mimpi
Asumsi tersebut, jelas Wicaksono, diperkuat dengan temuan struktur bangunan yang bukan sekadar bangunan talud.
Pada talud Kumitir sisi barat, ditemukan struktur bangunan kuno yang membentuk sebuah bangunan gerbang.