JEMBER, KOMPAS.com – Warga Desa Ledokombo/Ledokombo sempat heboh dengan temuan struktur bata besar yang ada di dalam tanah. Bata tersebut diduga merupakan peninggalan sejarah majapahit.
Ukuran bata panjang 32 sentimeter, tebal 6 sentimeter, lebar 17 sentimeter. Batanya polos tanpa motif atau ornamen.
Jumlahnya cukup banyak dan tertanam di dalam sawah milik warga.
“Ukuran bata sama dengan yang ada di Candi Deres dan Situs Biting Lumajang,” kata juru pelihara cagar budaya Balai Pelesari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Djoko Suharjito, kepada Kompas.com, via telepon, Rabu (1/7/2020).
Baca juga: Hasil Audit BPK, Pemkab Jember Raih Laporan Keuangan Terburuk
DJoko memastikan, penemuan tersebut merupakan situs bersejarah.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan, apakah struktur bata itu merupakan candi atau pemukiman warga pada zaman dulu.
“Apakah candi atau bukan, kami perlu tim arkeologi BPCB Trowulan untuk memetakan dan mengkaji,” terang dia.
Awal penemuan
Penemuan bata tersebut bermula saat salah seorang warga bernama Faisol Junaidi bermimpi di sawah milik Asnawiyah terdapat bangunan kerajaan.
Awalnya, Faisol tidak berani menceritakan mimpi tersebut karena khawatir dinilai orang aneh.
Namun, karena rasa penasaran, dia menyampaikan mimpi itu pada temannya. Sebagian temannya tidak percaya.
Hanya saja ada salah satu teman Faisol penasaran dengan cerita tersebut dan mengajaknya untuk melihat lokasi gapura dalam mimpi itu pada Sabtu (29/6/2020).
Kemudian, pada keesokan harinya mereka kembali datang ke lokasi untuk melakukan penggalian tanpa memberi tahu pemilik tanah.
Ternyata, pada kedalaman dua meter ditemukan susunan bata merah.
Akhirnya Faisol menghubungi kepala desa dan kepolisian terkait penemuan bata tersebut.