Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petirtaan Kuno Era Majapahit di Sumberbeji Jombang Didaftarkan Jadi Cagar Budaya

Kompas.com - 08/08/2019, 06:29 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mendaftarkan situs petirtaan atau kolam air kuno yang ditemukan di Sumberbeji Jombang, sebagai benda cagar budaya.

Situs tersebut ditemukan di dasar sendang Sumberbeji, Desa Kesamben. Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Pada minggu lalu, BPCB telah melakukan survei penyelamatan situs dan berhasil mengungkap bentuk awal situs sebagai sebuah petirtaan kuno era Majapahit.

Berkas pendaftaran situs petirtaan kuno sebagai benda cagar budaya tersebut disampaikan BPCB Jatim kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jombang, Rabu (7/8/2019).

Penyerahan berkas pendaftaran tersebut disaksikan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, dalam sebuah pertemuan tertutup di ruang swagata yang berada di komplek rumah dinas Bupati Jombang.

Baca juga: Ditemukan Pancuran Air Berkepala Naga, Situs Era Majapahit di Jombang Membentuk Petirtaan

"Tadi dalam pertemuan, BPCB Jawa Timur menyerahkan berkas pendaftaran situs Sumberbeji sebagai cagar budaya," kata Mundjidah, ditemui seusai pertemuan tertutup dengan BPCB Jawa Timur.

Penampakan situs purbakala di dasar sendang Sumberbeji, Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pada Sabtu (3/8/2019), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengakhiri kegiatan survei penyelamatan situs di lokasi tersebut.KOMPAS.com/MOH. SYAFIÍ Penampakan situs purbakala di dasar sendang Sumberbeji, Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pada Sabtu (3/8/2019), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengakhiri kegiatan survei penyelamatan situs di lokasi tersebut.

Dijelaskan, terkait dengan pelestarian benda cagar budaya di wilayah Kabupaten Jombang, termasuk diantaranya situs petirtaan kuno yang ditemukan beberapa waktu lalu, Pemkab Jombang akan membentuk tim khusus.

Tim khusus tersebut, kata Mundjidah, akan menangani benda-benda purbakala yang ditemukan di Jombang. Adapun tugas-tugasnya, yakni mulai dari upaya menyelamatkan benda cagar budaya, serta mengkaji kewenangan daerah dalam pelestarian cagar budaya.

Selain itu, lanjut Mundjidah, tim khusus cagar budaya tersebut juga diberikan tugas untuk mempersiapkan regulasi daerah, serta kebutuhan anggaran untuk pelestarian cagar budaya.

Baca juga: Petirtaan Kuno di Sedang Sumberbeji Jombang Mirip Candi Tikus di Mojokerto

"Nanti dikaji sama tim khusus yang kami bentuk. Makanya, tadi dalam pertemuan juga melibatkan Dinas PUPR, Dinas Pariwisata, Inspektorat sampai Kepala Desa Kesamben," jelasnya.

Fungsi situs

Penampakan situs purbakala di dasar sendang Sumberbeji, Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pada Sabtu (3/8/2019), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengakhiri kegiatan survei penyelamatan situs di lokasi tersebut.KOMPAS.com/MOH. SYAFIÍ Penampakan situs purbakala di dasar sendang Sumberbeji, Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pada Sabtu (3/8/2019), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengakhiri kegiatan survei penyelamatan situs di lokasi tersebut.
Selain menyerahkan berkas pendaftaran situs petirtaan kuno sebagai benda cagar budaya, BPCB Jawa Timur juga memaparkan hasil penyelamatan situs di Sumberbeji Jombang yang dilaksanakan pada minggu lalu.

Berdasarkan hasil survei yang memunculkan interpretasi atau penafsiran bentuk, jenis dan fungsi situs, terungkap jika struktur bata yang ditemukan merupakan struktur petirtaan dengan bentuk persegi.

Ukuran petirtaan, diperkirakan memiliki panjang 18 meter dan lebar 14,5 meter. Petirtaan tersebut memiliki saluran air masuk pada sisi barat.

Baca juga: Struktur Mirip Fondasi di Situs Peninggalan Majapahit di Jombang Diduga Petirtaan

Saluran air kuno itu memiliki panjang 15,39 meter dan lebar 1,5 meter. Sedangkan, ukuran lubang saluran 55 sentimeter, lalu kedalalamannya  205 sentimeter.

Hasil survei BPCB Jatim juga menemukan adanya bangunan persegi di sisi timur saluran air dalam bentuk persegi. Diatasnya, terdapat struktur bata kuno yang membentuk lingkaran.

Dari beberapa sudut struktur yang berhasil ditemukan, terdapat lubang-lubang pancuran air. Selain itu, BPCB juga menemukan arca jaladwara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com