Ketinggian talud juga memiliki perbedaan antara sisi barat dan timur. Sisi barat lebih rendah, tapi ditemukan struktur yang membentuk dinding.
Selain tinggi, ketebalan talud di sisi mencapai hampir 2 meter. Sedangkan di sisi timur, struktur bangunan talud memiliki ketebalan 140 sentimeter.
"Dugaan kami itu istana yang di dalamnya ada tempat pendharmaan untuk Mahesa Cempaka," ujar Wicaksono.
Baca juga: Struktur Bata Kuno Diduga Candi Pra Majapahit Ditemukan di Kota Batu
Wicaksono mengatakan, asumsi keberadaan istana Bhre Wengker didukung dengan keterangan yang tertera pada beberapa naskah kuno, Negarakertagama, Pararaton, serta Kidung Wargasari.
Selain mempelajari naskah kuno, pihaknya juga memadukan dengan dua rekonstruksi peta Majapahit yang dibuat oleh Kromo Hadi Negoro pada 1921.
Kemudian pendukung lainnya, di salah satu titik lokasi yang diekskavasi, tim menemukan struktur bangunan yang diidentifikasi sebagai jejak istana.
Saat mengekskavasi bangunan yang terpendam dalam tanah pada kedalaman antara 1 hingga 1,8 meter tersebut, banyak ditemukan pecahan genting dan keramik dari Dinasti Yuan.
Bangunan di dalam kawasan talud tersebut diperkirakan memiliki luas 800 meter persegi dengan unsur penyangga bangunan berupa bata merah.
Baca juga: Sebuah Yoni Ditemukan di Candi Peninggalan Majapahit
Di atas bata merah maupun sampingnya, terdapat puluhan hingga ratusan bongkah batu andesit.
Batu tersebut diduga sebagai lantai dari bangunan istana Bhre Wengker.