Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Mahasiswa Meninggal Saat Diksar Mapala, Dipukuli Senior hingga Panitia Sebut Kegiatan Sesuai Standar

Kompas.com - 02/10/2019, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

“Kami fokus ke penyebab kematian almarhum. Jika ada tindak kekerasan berarti ada unsur pidana. Bahkan jika ada unsur kelalaian, panitia bisa kena, apalagi ini ada korban,” katanya.

Baca juga: Identifikasi Sementara, Ada Lebam di Tubuh Mahasiswa yang Tewas Saat Diksar Mapala

 

Dipukuli senior, panitia sebut diksar sesuai standar

Nita (23), kakak Aldi mengatakan dia dihubungi pemilik kos yang mengabarkan kondisi adiknya tidak sehat.

Saat disambangi, Nita keget melihat tubuh adeknya lecet dan bagian pipi lebam hingga sulit bicara.

Kepada kakaknya, Aaldi bercerita ia mendapatkan perlakuan kasar saat ikut diksar.

Hal senada juga diceritakan Jumiati (43), ibu Frans.

Frans sempat pingsan saat dibawa ke RS Bintang Amin sekitar pukul 12.00 WIB.

Kepadanya, Frans menceritakan selama diksar berlangsung, dia mendapat perlakuan kasar dari senior UKM Cakrawala.

“Katanya, dia (Frans) dipukul, disabet. Selama lima hari juga hanya makan nasi putih. Jadi, perutnya sakit,” kata Jumiati.

Baca juga: Mahasiswa UIN Tewas Saat Ikuti Diksar Menwa, Polisi Periksa 4 Orang Saksi

Alumnus UKM Cakrawala, Perdiansyah mewakili panitia pelaksana mengatakan pelaksanaan diksar sudah dilakukan sesuai SOP, termasuk saat melakukan penanganan medis.

Ia menjelaskan, Aga sempat pingsan dua kali pada Kamis (26/9/2019) dan Minggu (29/9/2019).

Perdiansyah menyebut Aga kelelahan.

“Saat jatuh yang pertama sudah ada upaya penanganan medis dari panitia. Kemudian, saat persiapan pelantikan pada Minggu pagi, korban jatuh lagi dan oleh panitia dievakuasi ke pemukiman warga. Setelah itu dibawa ke rumah sakit,” kata Perdianysah, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Polisi Selidiki Kematian Mahasiswa Saat Diksar Pecinta Alam

Sementara itu, pengurus UKM Cakrawala, Shyntia Claudia mengatakan, pelaksanaan diksar tersebut sudah sesuai standar yang telah ditentukan sebelumnya.

Diksar tersebut mencakup pelatihan mental dan fisik.

“Kegiatan fisik seperti push up. Kegiatan ini sudah sesuai standar diksar pecinta alam lainnya, tujuannya agar bisa menghadapi dan beradaptasi terhadap kondisi alam,” katanya.

Baca juga: Fakta Kematian Mahasiswa Unila Saat Diksar Mapala, Sempat Izin Ikut Demo hingga Diduga Kelelahan

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com