KOMPAS.com - Aga Tria Tahta (19), mahasiswa jurusan Sosiologi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lampung (Unila) meninggal, saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) UKM Pecinta Lama Cakrawala di Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Minggu (29/9/2019) pagi.
Dua hari sebelum meninggal, Aga sempat pingsan saaat ikut diksar yang dilaksanakan selama empat hari.
Oleh panitia, Aga disiram air agar sadar. Lalu mereka naik ke lokasi diksar dengan motor dan bermalam di Desa Cikoak, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Aga kembali pingsan. Ia kemudian dibawa ke RS Bumi Waras oleh panitia diksar.
Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diksar, UKM Cakrawala Terancam Dibekukan
Sekitar pukul 14.00 WIB, panitia menghubungi keluarga dan mengabarkan Aga meninggal.
Jenazah diantar ke rumah duka sekitar pukul 18.30 WIB.
Pihak keluarga mengatakan, Aga sempat izin mengikuti demo selama dua hari di gedung DPRD Provinsi Lampung.
Setelah demo, Aga kemudian berencana mengikuti kegiatan diksar mapala. Namun keluarga tidak memberikan surat izin.
Diksar mapala tersebut diikuti 13 mahasiswa, 12 peserta adalah angkatan 2019 dan 1 orang peserta angkatan 2018,
Baca juga: 2 Peserta Diksar Mapala UKM Cakrawala Dirawat Setelah Dipukuli Senior
Aldi dirawat di RS Bhayangkara Polda Lampung, sedangkan Frans dirawat di RS Bintang Amin, Bandar Lampung.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon AS mengatakan, keduanya mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
“Dugaannya hampir sama dengan yang dialami almarhum. Rencananya Kasatreskrim akan investigasi lebih lanjut lagi untuk mengumpulkan barang bukti,” katanya saat dihubungi, Senin (30/9/2019) malam.
Baca juga: Selain 1 Peserta Tewas, Diksar Mapala Juga Membuat 2 Peserta Dirawat di RS
Ia mengatakan, kepolisian tidak menerima surat pemberitahuan terkait diksar mapala.
Kasus tersebut diketahui setelah ada laporan dari keluarga Aga yang tewas saat diksar.