Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Bima Sebut Penggeledahan KPK Ganggu Kondisi Psikis ASN

Kompas.com - 30/08/2023, 18:23 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Feri Sofyan, angkat bicara terkait penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sejumlah kantor instansi pemerintahan di Kota Bima.

Baca juga: Kantor Digeledah KPK, Kepala BPBD Kota Bima: Tidak Ada Dokumen yang Disita

Kondisi ASN

Menurut Feri, penggeledahan tersebut cukup menggangu kondisi psikis Apartur Sipil Negara (ASN). Sebab, kata dia, hal itu baru pertama kali terjadi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.

"Masalah terganggu atau tidak jelas secara psikis mengganggu mental aparat yang ada, karena hal ini pertama kali terjadi di daerah kita tercinta," kata Feri Sofyan saat dikonfirmasi, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Rumah Pribadi Wali Kota Bima dan Pejabat PUPR Ikut Digeledah KPK

Feri Sofyan mengungkapkan, meski menimbulkan beban psikis bagi para pegawai, namun dia menegaskan bahwa kegiatan KPK ini adalah upaya menegakkan hukum.

Sehingga semua pihak harus mendukung dan menghormati.

KPK harus diberikan keleluasaan dalam mencari bukti atas kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret nama wali kota Bima.

"Dan diharapkan kepada seluruh ASN agar bisa mengambil hikmah dari kejadian ini, sekaligus menjadi terapi agar hal ini tidak terulang kembali," ujar dia.

Baca juga: Usut Bukti Dugaan Korupsi Wali Kota Bima, KPK Geledah Sejumlah Kantor Dinas

Aktivitas pemerintahan 

Selama KPK melakukan penggeledahan di lingkungan Pemkot Bima, Feri Sofyan mengklaim, aktivitas pemerintahan termasuk pelayanan masyarakat berjalan seperti biasa.

Namun, pada titik-titik yang digeledah KPK seperti Kantor Wali Kota Bima dan sejumlah OPD, kegiatan pegawai terpaksa dihentikan sementara waktu.

Feri Sofyan menilai roda pemerintah di Pemkot Bima saat ini tak ubahnya seperti hari biasa ketika Wali Kota Bima sedang dinas luar daerah.

"Pemerintahan tetap ada dan berjalan seperti biasa walaupun tidak ada Wali Kota, sama persis seperti Wali Kota keluar daerah," kata Feri Sofyan.

Rangkaian penggeledahan

Untuk diketahui pada Selasa (29/8/2023), tim KPK menggeledah ruang kerja Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi.

Kemudian ruang Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Muhtar Landa dan terakhir ruang Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kota Bima.

Sehari berselang, tepatnya pada Rabu (30/8/2023), KPK kemudian melanjutkan kegiatan penggeledahan dengan menyasar sejumlah ruangan di Dinas PUPR dan BPBD Kota Bima.

Setelah itu, tim bergeser menggeledah rumah pribadi Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi di Kelurahan Rabadompu, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.

Penggeledahan rumah Wali Kota Bima tersebut dilakukan bersamaan dengan penggeledahan rumah salah seorang pejabat pada Dinas PUPR di Kota Bima.

KPK mengatakan penggeledahan tersebut terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta gratifikasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com