Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, 2.982 ASN Pemkab Keerom Terima THR

Kompas.com - 26/04/2022, 22:07 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEEROM, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Keerom, Papua, merealisasikan pencairan tunjangan hari raya (THR) terhadap 2.982 pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Keerom, Senin (25/4/2022).

Pencarian THR ini berdasarkan surat edaran Mendagri Nomor 900/2069/SJ dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2022 tentang pemberian THR dan gaji 13 yang bersumber dari APBD tahun 2022 dan Perbup Nomor 20 tahun 2022tentang teknis pemberian THR dan gaji 13 bersumber dari APBD tahun 2022.

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Pelaku Pembuatan Senjata Rakitan dan Amunisi di Keerom Papua

Bupati Keerom Piter Gusbager mengungkapkan, komponen THR PNS ini dihitung dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum dan tambahan penghasilan sebesar 50 persen dari tunjangan kinerja.

Sedangkan bagi calon PNS dihitung dari 80 persen dari gaji pokok PNS, tunjangan keluarga, tunjangan umum, dan 50 persen tunjangan kinerja.

“Jumlah keseluruhan angaran THR terhadap 2.982 pegawai Pemkab Keerom ini sebesar Rp 11. 589.597.900,” ungkap Gusbager di Keerom, Senin.

Menurut Gusbager, selain THR, Pemkab Keerom juga mencairkan dana TPP pada triwulan pertama senilai Rp 15.152.515.000. Dengan dasar perhitungan menggunakan absensi atau daftar hadir atau secara manual.

"Kita memberikan kebijakan, karena aplikasi Si Piter baru berjalan bulan April 2022. Sehingga, selain TPP Triwulan, pembayaran TPP Triwulan II, III dan IV akan mengunakan aplikasi tersebut," tuturnya.

“Pemkab Keerom juga merealisasikan pembayaran insentif Covid-19 atau petugas vaksinator sebesar Rp 1. 212.000,” tambahnya.

Sementara itu, kata Gusbager, untuk insentif tenaga medis, paramedis dan non medis belum bisa dicairkan karena menunggu kelengkapan berkas administrasi dari Dinas Kesehatan dan RSUD Kwaingga. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 3.480.000.008.

"Saya tegaskan beberapa pembayaran insentif ini tidak ada pemotongan terhadap beban-beban, termasuk beban di kredit Bank namun semuanya dibayarkan kepada ASN," tegasnya.

Baca juga: Dukung Larangan Miras di Keerom, Tokoh Agama: Perlu Kepedulian Semua Pihak untuk Mengawasi

Piter Gusbager berharap dana sebesar Rp 28 miliar yang diberikan kepada pegawai itu bisa berputar di Keerom. Sehingga, bisa berdampak bagi pendapatan ekonomi masyarakat.

“Saya akan evaluasi kinerja beberapa bulan ke depan dan khusus ASN yang kurang aktif akan diberikan sanksi. Karena anggaran yang dikeluarkan untuk pembayaran intesif pegawai sekitar Rp 28 miliar,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com