Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Dua Kali Beri Peringatan Dini Sebelum KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba

Kompas.com - 20/06/2018, 05:56 WIB
David Oliver Purba,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengaku telah menyampaikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara, sebelum Kapal Mesin Sinar Bangun tenggelam, Senin (18/6/2018).

Deputi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, peringatan tersebut langsung disampaikan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat serta otoritas penyeberangan.

"Terkait kondisi cuaca di Toba, peringatan dini sudah dilakukan," ujar Prabowo di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (19/6/2018).

Baca juga: Cuaca Ekstrem Terjadi Saat KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba, Ini Penjelasan BMKG

Peringatan dini disampaikan pukul 11.00 WIB dan 14.00 WIB. Peringatan dini pukul 14.00 WIB, kata Prabowo, juga berisi peringatan cuaca 3-4 jam ke depan.

Dalam peringatan dini tersebut disampaikan bahwa kecepatan angin di kawasan Danau Toba berkisar 2-3 meter per detik.

Personel Basarnas bersiap melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (19/6/2018). KM Sinar Bangun yang mengangkut ratusan penumpang tenggelam di Danau Toba pada Senin sore, dengan dilaporkan 1 penumpang tewas, belasan selamat, dan ratusan lainnya masih dalam proses pencarian.ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI Personel Basarnas bersiap melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (19/6/2018). KM Sinar Bangun yang mengangkut ratusan penumpang tenggelam di Danau Toba pada Senin sore, dengan dilaporkan 1 penumpang tewas, belasan selamat, dan ratusan lainnya masih dalam proses pencarian.

Pukul 17.00 WIB, terjadi fluktuasi atau meningkatnya kecepatan angin mencapai 6 meter per detik atau sekitar 12 knot.

Kondisi angin tersebut membahayakan bagi kapal-kapal berukuran kecil.

Baca juga: Istri Korban KM Sinar Bangun: Saya Berharap Suami Bisa Ditemukan, Hidup atau Mati...

Peringatan dini tersebut disampaikan melalui media sosial dimana berkumpul otoritas atau instansi terkait.

Prabowo mengatakan, kewajiban BMKG hanya menyampaikan informasi. BMKG tidak berwenang untuk memerintahkan pihak-pihak terkait untuk menjalankan informasi tersebut.

"Tentunya BMKG memberikan informasi, hanya saja memang tidak sampai punya kewenangan apakah kapal diizinkan berlayar atau tidak tentunya bukan otoritas BMKG," ujar Prabowo.

Baca juga: Insiden KM Sinar Bangun, Kemenhub Terjunkan Tim Tambahan Cari 39 Korban Hilang

Kapal Mesin Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin petang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba mengungkapkan, penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun, yakni akibat kelebihan kapasitas, cuaca buruk dan kesalahan manusia.

Kejadian itu mengakibatkan seorang penumpang meninggal dunia dan 39 penumpang lainnya hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com