Salin Artikel

BMKG Dua Kali Beri Peringatan Dini Sebelum KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba

Deputi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, peringatan tersebut langsung disampaikan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat serta otoritas penyeberangan.

"Terkait kondisi cuaca di Toba, peringatan dini sudah dilakukan," ujar Prabowo di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (19/6/2018).

Peringatan dini disampaikan pukul 11.00 WIB dan 14.00 WIB. Peringatan dini pukul 14.00 WIB, kata Prabowo, juga berisi peringatan cuaca 3-4 jam ke depan.

Dalam peringatan dini tersebut disampaikan bahwa kecepatan angin di kawasan Danau Toba berkisar 2-3 meter per detik.

Pukul 17.00 WIB, terjadi fluktuasi atau meningkatnya kecepatan angin mencapai 6 meter per detik atau sekitar 12 knot.

Kondisi angin tersebut membahayakan bagi kapal-kapal berukuran kecil.

Peringatan dini tersebut disampaikan melalui media sosial dimana berkumpul otoritas atau instansi terkait.

Prabowo mengatakan, kewajiban BMKG hanya menyampaikan informasi. BMKG tidak berwenang untuk memerintahkan pihak-pihak terkait untuk menjalankan informasi tersebut.

"Tentunya BMKG memberikan informasi, hanya saja memang tidak sampai punya kewenangan apakah kapal diizinkan berlayar atau tidak tentunya bukan otoritas BMKG," ujar Prabowo.

Kapal Mesin Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin petang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba mengungkapkan, penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun, yakni akibat kelebihan kapasitas, cuaca buruk dan kesalahan manusia.

Kejadian itu mengakibatkan seorang penumpang meninggal dunia dan 39 penumpang lainnya hilang.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/20/05561961/bmkg-dua-kali-beri-peringatan-dini-sebelum-km-sinar-bangun-tenggelam-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke