Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Samosir Ungkap Dugaan Penyebab KM Sinar Bangun Tenggelam

Kompas.com - 18/06/2018, 22:37 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba mengungkapkan, penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun yakni akibat kelebihan kapasitas, cuaca buruk dan human error.

"Kapal kelebihan penumpang, akibatnya tali kemudi lepas. Ditambah lagi cuaca buruk, angin kencang dan ombak, kapal oleng," kata Tamba, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/6/2018).

Akibat kejadian ini, lanjut Tamba, terdapat 39 orang hilang yang belum diketahui identitasnya. Sementara 18 orang selamat dan sudah diketahui identitasnya, serta satu orang dinyatakan tewas.

Saat ini, korban yang selamat dirawat di rumah sakit yang ada di RSU Dr Hadrianus Sinaga, Pangururuan, Kabupaten Samosir. Kemudian di Puskesmas Simarmata dan Puskesmas Tigaras di Kabupaten Simalungun.

Baca juga: KM Sinar Bangun yang Bawa Puluhan Wisatawan Tenggelam di Danau Toba

Sebelum kapal benar-benar tenggelam, tiga penumpang menyelamatkan diri dengan terjun ke danau. Mereka yakni Hernando Lingga (24) warga Dusun I Pardamean, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Rahman Syahputra (22) warga Dusun IV Desa Sukaraja, Kecamatan Airputih, Kabupaten Batubara, dan Santika (20) yang sedang dalam keadaan hamil.

Saat ini, kondisi Santika masih trauma karena suaminya belum ditemukan. Kepada petugas medis, Hernando mengatakan, kapal yang mereka tumpangi sudah mengarungi danau sekitar 30 menit dari Simanindo menuju Tigaras.

Tiba-tiba kapal oleng, dari bagian bawah kapal masuk air hinggga membuat kapal tenggelam. Dia juga menyebut, saat itu angin dan ombak sedang kencang.

Jumlah penumpang dan kendaraan roda dua menyesaki kapal hingga padat. Dia memperkirakan ada lebih dari 100 orang penumpang, belum termasuk anak-anak.

Baca juga: 14 Korban KM Sinar Bangun yang Dievakuasi ke Samosir Alami Luka Ringan dan Trauma

Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat mengatakan, penumpang kapal diperkirakan berjumlah 130-an orang. Ketika kapal akan sandar di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, tiba-tiba dihantam ombak sampai menyebabkan kapal oleng ke kanan dan penumpang terlempar ke danau.

Identitas korban sementara yang sudah berhasil dievakuasi yakni Muhammad Fitri (21) warga Indrapura, Heri Nainggolan (23) warga Panitongah, Jamuda (17) warga Parbunga-bunga, dan Juita warga Serbelawan. Sementara korban meninggal berinisial Y dan berjenis kelamin perempuan.

Sampai berita ini diturunkan, Tamba mengatakan, pihaknya dan tim gabungan masih melakukan pencarian para korban. Dia meminta agar pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya supaya mendatangi posko kecelakaan penumpang, yang didirikan di Pelabuhan Simanindo.

Baca juga: Daftar 14 Korban Selamat KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba

"Kita berdoa, kiranya Tuhan memberikan cuaca yang baik supaya dapat dilakukan pencarian. Kebanyakan korban orang luar Samosir. Jadi, kapal itu dari Pelabuhan Simanindo menuju Tigaras, sekitar dua kilometer lagi menuju Tigaras kapal itu karam," ungkap Tamba.

Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang karam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin (18/6/2018) petang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho membenarkan hal ini. Menurut dia, kapal berisi wisatawan bertolak dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Tigaras-Parapat di Kabupaten Simalungun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com