Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Toba Ngotot Akan Tanam Pohon di Tanah Adat

Kompas.com - 26/07/2013, 15:21 WIB
Kontributor Pematang Siantar, Tigor Munthe

Penulis

SIMALUNGUN, KOMPAS.com — PT Toba Pulp Lestari (TPL) bersikukuh akan tetap menanami pohon eucalyptus di lahan yang dipersengketakan warga Desa Naga Hulambu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Humas PT TPL Lambertus Siregar, Jumat (26/7/2013), mengatakan, lahan yang diklaim warga Desa Naga Hulambu merupakan bagian dari hutan negara yang diberikan kepada PT TPL untuk dijadikan lahan usaha. Lahan dimaksud berada di area Siharanjang, kompartemen 162 seluas 18 hektar yang memang berbatasan dengan Desa Naga Hulambu.

"Jadi lahan yang diklaim warga itu bagian dari lahan konsesi PT TPL yang diberikan pemerintah untuk kita usahai," kata Lambertus.

Kata Lambertus, jika pun warga mengklaim itu tanah adat mereka, sepatutnya itu disampaikan ke pemerintah karena pemerintah yang menyerahkan kepada PT TPL.

Lambertus menyebut, areal konsesi PT TPL di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan seluas 22.000 hektar. Sesuai tata ruang yang ada, PT TPL hanya menanami area yang dimaksud menjadi hutan produksi seluas 70 persen atau 15.000 hektar. Saat ini, jelasnya, PT TPL baru menanami pohon eucalyptus di area 8.000 hektar.

"Nah, sesuai Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2013 kita akan melakukan penananam di lahan yang diklaim warga sebagai lahan mereka tersebut," kata Lambertus.

Lambertus menyebut, sebelumnya warga Desa Naga Hulambu meminta PT TPL menghentikan aktivitas di lahan dengan alasan sebagai tanah adat warga. Namun, hal itu menurutnya tidak bisa dipenuhi karena lahan atau area dimaksud harus dikerjakan sesuai standar operasi PT TPL.

"Lahan akan tetap kita tanami tahun 2013 ini," jelas Lambertus.

Jika pun nanti ada pertemuan kembali dengan Kapolres atau pemerintah, pihaknya, kata Lambertus, hanya akan menjelaskan kepada warga soal dasar hukum PT TPL mengusahai lahan serta program kerja PT TPL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com