Dari hasil pemeriksaan dan laporan dokter hewan DKPP Nunukan, perjalanan dari Sulsel menuju Nunukan yang dilakukan saat masa cuaca ekstreme el nino, memiliki pengaruh kuat atas kondisi sapi.
Baca juga: Misteri Penemuan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Kresek Semarang, Bakal Dikubur Petugas
Kelelahan dan stress yang terjadi pada sapi, berakibat pada penurunan imun dan fisik sapi. Alhasil, sapi sapi yang sebenarnya hanya menderita gejala ringan, menjadi fatal sampai berujung kematian.
"Kalau ditanya apakah sapi-sapi mati akibat penyakit menular. Bisa dikatakan iya, tapi dampaknya ringan dan sedang. Di tempat lain ada kasus yang sama, tapi sapinya bisa sembuh, karena fisiknya kuat. Tapi itu sapi lokal," jelasnya.
Selain itu, proses adaptasi sapi Sulsel juga menjadi perhatian. Kalau di daerah asal, sapi sapi tersebut makan rumput kering sejenis jerami. Di Nunukan, pakan mereka adalah rumput segar.
Meski secara kualitas jauh lebih baik, namun tetap saja, sapi tersebut perlu adaptasi yang tidak sebentar.
"Jadi iklim cuaca el nino, faktor kelelahan, serta stress, juga proses adaptasi, mempengaruhi kondisi fisik sapi sapi bantuan tersebut," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.