MAGELANG, KOMPAS.com - Bekas markas Polres Magelang Kota, Jawa Tengah, kini disulap menjadi Museum Mosvia. Bangunan berusia 1,5 abad itu menyajikan sejarah pendirian sekolah ambtenaar atau kepamongan sebelum menjadi barak polisi.
Dalam prasasti yang berada di teras bangunan tertulis 12 Mei 1874. Ini menjadi tarikh pendirian gedung lama Polres Magelang Kota.
Pegiat Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana menuturkan, bangunan di kawasan Alun-alun Magelang itu semula Hoofdenschool alias sekolah pamong praja. Lalu, pada 1927 digunakan sebagai Middelbare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (Mosvia).
Baca juga: Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi
“Beberapa tokoh nasional disebut lulusan Mosvia, atau sebelumnya Osvia, Magelang, seperti Tjokroaminoto, Halim Perdanakusuma, Urip Sumoharjo, sampai Selo Soemardjan,” ungkapnya, Minggu (29/6/2024).
Sejak medio Desember 2023, ditandai dengan seremoni, Polres Magelang Kota “angkat kaki” dari markas lama menuju barak baru di belakangnya. Sekarang, bangunan lawas itu dimanfaatkan menjadi Museum Mosvia.
Rencana Yolanda pun diteruskan Kepala Polres Magelang Kota saat ini, AKBP Herlina yang juga akan digantikan AKBP Dhanang Bagus Anggoro yang kiwari menjabat Pamen Ditlantas Polda Gorontalo.
Wakil Kepala Polres Magelang Kota, Kompol Budiyuwono Fajar Wisnugroho mengatakan, Museum Mosvia juga menjadi sarana edukasi dan literasi mengenai kepolisian.
“Kami berharap museum ini membikin hubungan yang lebih erat dan ramah kepada masyarakat. Karena kadang masyarakat menilai kantor polisi itu cenderung kaku,” ujarnya, Minggu (29/6/2024).
Museum Mosvia terdiri atas empat ruang tematik, yakni Ambtenaren, Politie, Tuin van Java, dan Onderwijs. Baru dua ruang pertama yang sudah bisa dinikmati publik.
Ruang Ambtenaren menjabarkan lini masa sekolah pamong praja bentukan Belanda. Mulai dari bernama Hoofdenschool, Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (Osvia–yang kini kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Magelang), sampai Mosvia.
Di sana disajikan foto-foto bangunan lawas, para siswa ambtenaren, buku pelajaran zaman itu, serta seragam sekolah Mosvia.
Adapun ruang Politie mencakup riwayat singkat kepolisian. Artefak tinggalan Polres Magelang Kota turut ditampilkan, macam borgol, mesin ketik, dan alat-alat penyelidikan.
Baca juga: Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency
Beragam arsip, foto, dan artefak di Museum Mosvia bisa diketahui sumbernya. Mereka berasal dari setidaknya koleksi pribadi Bagus Priyana, Polres Magelang Kota, KITLV, dan Museum Leiden.
Dalam mengonsep Museum Mosvia, Polres Magelang Kota menggandeng praktisi museum cum dosen multimedia Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Anthony YM Tumimomor.