PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) mengeluarkan surat penetapan status tanggap darurat bencana sejak Rabu (22/5/2024).
Ketua Satuan Tugas Informasi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel mengatakan, status tersebut guna mengantisipasi danpak banjir semakin meluas.
“Surat ketetapan itu berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga 45 hari ke depan,” kata Daniel kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani
Daniel menerangkan, status tanggap darurat tersebut dapat diperpanjang sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap segala potensi bencana,” terang Daniel.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 37 desa di lima kecamatan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir, hingga Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD
Baca juga: Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut
Dampak banjir tersebut sedikitnya 3.421 atau 875 kepala keluarga (KK) mengungsi.
“Sebagian warga terdampak telah mengungsi di Kantor Camat Ngabang,“ kata Daniel kepada wartawan, Jumat pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BPBD Kalbar, telah disediakan empat lokasi pengungsian di Kabupaten Landak.
“Ada 4 titik pengungsian, tapi yang baru masuk ke kami bari 1 titik yaitu Kantor Camat Ngabang, sementara 3 lokasi pengungsian warga ini masih kami cari," ujar Daniel.
Baca juga: Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap
Daniel menyebutkan, sampai hari ini ketinggian air di sejumlah lakosi banjir ini bervariasi antara 50 cm sampai 1 meter.
Menurut Daniel, sudah ada petugas gabungan yang terdiri dari BPBD dan PMI Kalbar, BPBD, PMI dan Dinas Sosial Kabupaten Landak melakukan asesmen dan kajian cepat terkait masyarakat yang mengungsi.
"Kita mendorong kepada masyarakat, khususnya kepala desa setempat jika ada warganya yang mengungsi segera dilaporkan secara berjenjang, supaya pengungsian ini bisa kita koordinir, baik logistik maupun kesehatannya perlu kita pantau dengan baik," ucap Daniel.
Sebagaimana diketahui, banjir yang merendam sebagian besar wilayah Kabupaten Landak sejak sepekak terakhir akibat hujan deras disertai meluapnya air sungai.
Bahkan, di wilayah terendah, ketinggian air mencapai atap rumah.
Baca juga: Banjir Demak, Beban Ekonomi Masyarakat, dan Ancaman Utang...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.