Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Demak, Beban Ekonomi Masyarakat, dan Ancaman Utang...

Kompas.com - 02/04/2024, 22:03 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Banjir di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kini sudah surut, Selasa (2/4/2024).

Kendati demikian, banjir masih menyisakan beban ekonomi bagi masyarakat lantaran harta benda mereka banyak yang hanyut.

Warga setempat, Sri Utomo (43) mengatakan, hampir dua bulan ia tidak bekerja sejak banjir pertama pada Februari lalu.

Baca juga: Derita Warga Demak, Banjir Surut, Lumpur Masih Menumpuk...

Ia yang mengaku sebagai pedagang warung kecil, waktunya habis untuk membersihkan rumah lantaran sempat tenggelam.

"Nganggur sama bersih-bersih seperti ini, memang kerjaan rumah masih banyak," katanya kepada Kompas.com, Senin.

"Kalaupun kerja punya tanggungan rumah gini tidak bisa fokus kerjanya," imbuhnya.

Baca juga: Nasib Pedagang Pasar Karanganyar Demak, Kios dan Rumah Tenggelam, Lumpur Setinggi 5 Sentimeter


Pasrah menjalani hidup

Kondisi terkini perbaikan tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (2/4/2024). KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Kondisi terkini perbaikan tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (2/4/2024).

Usai banjir Maret lalu, Utomo mengaku baru menerima satu kali bantuan. Itu pun datang dari Kudus.

"Bantuan apa, kalau yang pertama (banjir Februari) kemarin ada bantuan dari Pak Lurah, sekedar tikar sama beras 2 kilogram," terangnya.

Utomo mengaku hanya bisa pasrah menjalani hidup ke depan bersama keluarganya, bahkan kini harta bendanya hanyut terbawa banjir.

Baca juga: 131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Sementara untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, ia harus meminjam ke sana kemari

"Mencari-cari, nabrak-nabrak bagaimana caranya, entah nyari utang atau gimana. Hampir dua bulan tidak kerja nganggur," beber dia.

Kondisi serupa juga dialami Sulastri (63), kini barang-barang di rumahnya banyak yang rusak.

Baca juga: Update Banjir Demak, 9.130 Warga Masih Mengungsi di 61 Titik

Kata Sri, sewaktu pulang dari pengungsian ia sempat mendapatkan sembako. Namun saat ini habis.

"Habis, bosen makan mi terus. Habis-habisan," ujarnya.

Untuk menutup kebutuhan sementara, Sulastri mengaku mengandalkan anaknya yang masih bekerja di luar kota. Namun untuk ke depan ia terpaksa harus meminjam.

"Lah wong habis-habisan, nyari-nyari minjam. Sudah hancur semua," katanya.

Baca juga: Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Regional
Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Regional
Beli Barang 'Branded' Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Beli Barang "Branded" Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Regional
Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Regional
177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

Regional
Soal Larangan 'Study Tour', Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Soal Larangan "Study Tour", Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Giliran Anak Laki-Laki Bupati Solok Selatan Dipanggil untuk Kasus Penyalahgunaan Lahan

Giliran Anak Laki-Laki Bupati Solok Selatan Dipanggil untuk Kasus Penyalahgunaan Lahan

Regional
Mantan Kadishub Dompu Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Kadishub Dompu Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tiba di Kabupaten Semarang, Bhikku Thudong Akan Bermalam di Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa

Tiba di Kabupaten Semarang, Bhikku Thudong Akan Bermalam di Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa

Regional
Biaya Pembangunannya Capai Rp 1 Triliun, Stadion Internasional Banten Kini Terbengkalai

Biaya Pembangunannya Capai Rp 1 Triliun, Stadion Internasional Banten Kini Terbengkalai

Regional
KA Pasundan Jadi Sasaran Pelemparan Batu di Cilacap, Pelaku Masih Diburu

KA Pasundan Jadi Sasaran Pelemparan Batu di Cilacap, Pelaku Masih Diburu

Regional
Diperintahkan Bos di Kamboja, Penumpang Bus di Jambi Bawa 6 Bungkus Asoy Pil Ekstasi

Diperintahkan Bos di Kamboja, Penumpang Bus di Jambi Bawa 6 Bungkus Asoy Pil Ekstasi

Regional
Pemkot Yogyakarta Mulai Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif RDF

Pemkot Yogyakarta Mulai Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif RDF

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com