Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mereka yang Antar Logistik Pemilu di Wilayah Terpencil Indonesia

Kompas.com - 14/02/2024, 08:08 WIB
Rachmawati

Editor

Beberapa kali terlihat kapal tampak oleng kanan dan kiri. Meski begitu, kapal tersebut tetap menerobos ombak.

Kapal kayu tersebut memuat sekitar 334 kotak suara dengan tujuan menuju ke Pulau Kaledupa dan Kaledupa Selatan.

Dalam video yang berdurasi sekitar 1 menit 27 detik ini terlihat seorang penumpang kapal sampai ketakutan dan hendak menangis.

Penumpang tersebut lalu ditenangkan oleh penumpang yang lain. “Tidak apa-apa, pegangan,, pegangan,,,” kata seorang pria dalam video tersebut.

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu di Aceh Timur, 2 Jam Pakai Perahu, 1,5 Jam Jalan Kaki

Gunakan kuda, mobil off road hingga helikopter

Petugas di Kota Palopo, Sulawesi Tenggara mendistribusikan logistik pemilu menggunakan kendaraan off road ke Kelurahan Peta.

“Karena sulit dijangkau dengan kendaraan biasa maka harus menggunakan kendaraan khusus seperti Hardtop atau off road karena kita membawa logistik yang harus dijaga keamanannya dari berbagai faktor ancaman,” ujar Ketua KPU Kota Palopo, Irwandi Djumadin.

Untuk sampai di lokasi, distribusi logistik Pemilu 2024 harus menggunakan kendaraan roda empat jenis hardtop atau off road. Selain karena kondisi jalan di daerah tersebut juga tidak ada akses komunikasi internet.

“Selain jauh, kondisi jalan untuk sampai ke lokasi jalannya belum diaspal atau pengerasan jalan, melainkan masih jalan tanah yang melewati tebing, pendakian, penurunan, melewati area berhutan dan di pegunungan. Jadi jika turun hujan juga rawan terjadi longsor,” ucap Irwandi.

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu, Petugas di Banyumas Jalan Kaki Lewati Jembatan Gantung

Sementara di Jember, distribusi logistik pemilu menggunakan kuda untuk menuju Desa Bandealit Kecamatan Tempurejo.

Jalan menuju desa ini harus menembus hutan belantara, berlumpur, dan sempit.

"Selain harus menembus hutan lindung dan pinus, akses menuju TPS cukup jauh dan harus ditempuh naik turun bukit dengan kondisi jalan licin yang berbatu maupun berlumpur," kata Kapolsek Tempurejo AKP Herri Supadmo.

Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, menggunakan helikopter TNI untuk angkut logisik Pemilu 2024 menuju enam desa di daerah pegunungan di Kecamatan Seram Utara.

Enam desa atau negeri di Kecamatan Seram Utara itu tidak bisa diakses dengan jalur darat sehingga distribusi logistik pemilu harus melalui jalur udara.

“Masing-masing desa di atas punya satu TPS. Hanya Manusel yang punya dua TPS. Semua diangkut menggunakan helikopter MI -17 milik TNI AD,” ucap Ketua KPU Maluku Rifan Kubangun usai melepas logistik pemilu di Kota Ambon, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Petugas Seberangi Sungai dan Jalur Terjal saat Pendistribusian Logistik ke Wilayah Terpencil di Banyuwangi

Helikopter seri MI -17 milik TNI AD diperbantukan mendukung distribusi logistik pemilu di enam desa Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah lantaran jalur darat yang memakan waktu dua hingga tiga hari untuk sampai ke TPS.KPU Maluku Helikopter seri MI -17 milik TNI AD diperbantukan mendukung distribusi logistik pemilu di enam desa Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah lantaran jalur darat yang memakan waktu dua hingga tiga hari untuk sampai ke TPS.
Selain menggunakan helikopter, ada juga logistik pemilu yang diangkut menggunakan kapal milik TNI AL, yakni pengiriman logistik ke Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menggunakan KRI Teluk Wondama, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) KRI KRI Fatahilah, Kabupaten Kepulauan Aru KRI Pulau Terangan, serta Kabupaten Seram Bagian Timur dengan KRI Posepa.

Di Kabupaten Pesisir Barat, logistik pemilu dikirim menggunakan transportasi gerobak sapi karena akses sulit dijangkap kendaraan.

Bersama personel TNI, KPU, Bawaslu dan linmas Pesisir Barat, aparat gabungan ini menempuh jarak hingga 20 kilometer yang merupakan jalan berlumpur dan menyeberangi muara sungai.

"Pendistribusian ke wilayah terpencil sudah dilakukan kemarin, ada empat pekon (desa) yaitu Pekon Bandar Dalam, Pekon Way Haru, Pekon Way Tias dan Pekon Siring Gading," kata Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra yang dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (12/2/2024) pagi.

Baca juga: PPK Bener Meriah Meninggal Saat Distribusikan Logistik ke Pedalaman

Alsyahendra mengatakan, pengiriman logistik pemilu menggunakan gerobak yang ditarik sapi. Sedangkan para petugas yang mengawal berjalan kaki.

Medan yang dilalui pun termasuk berat, karena sebagian besar masih jalan tanah yang menjadi kubangan lumpur saat hujan.

Seberangi sungai hingga terjebak eceng gondok

TNI dan Polisi menyeberangi sungai menggunakan perahu getek saat mengawal distribusi logsitik pemilu di dusun Sri Pengantin di Desa Pasenan, Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Selasa (13/2/2024).dokumentasi Polisi TNI dan Polisi menyeberangi sungai menggunakan perahu getek saat mengawal distribusi logsitik pemilu di dusun Sri Pengantin di Desa Pasenan, Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Selasa (13/2/2024).
Logistik pemilu dipikul oleh petugas saat akan didistribusikan ke pedalaman Riau di Desa Cipang Kiri Hulu, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Hal itu dilakukan karena truk pengangkut logistik Pemilu terperosok karena akses jalan rusak dan berlumpur sehingga tak bisa bergerak, Senin (12/2/2024) malam.

Petugas kemudian dibantu mobil milik perusahan untuk membawa logistik ke lokasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com