Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mereka yang Antar Logistik Pemilu di Wilayah Terpencil Indonesia

Kompas.com - 14/02/2024, 08:08 WIB
Rachmawati

Editor

Hal yang sama juga dilakukan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Para pembawa logistik ini harus berjalan kaki menembus lebatnya hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dari desa terakhir di Tulabolo sebelum masuk hutan di Kecamatan Suwawa Timur pada Minggu (10/2/2024) pagi.

Baca juga: Distribusikan Logistik Pemilu di Musi Rawas, TNI-Polri Seberangi Sungai hingga Panggul Kotak Suara

Pengiriman logistik dilakukan oleh 24 orang asal Kecamatan Pinogu. Mereka berangkat pada Minggu pukul 09.00 Wita dan tiba di Kecamatan Pinogu pada Senin (12/2/2024) pukul 01.00 Wita.

Mereka menyusuri jembatan gantung, jalan rabat beton, dan menyeberangi sungai sebelum masuk hutan menuju Pinogu. Diketahui, Kecamatan Pinogu merupakan kawasan

Sementara di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) logistik pemilu didistribuskan secara estafet menuju wilayah terisolir.

Untuk mencapai ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), ada yang menggunakan sepeda motor dan juga perahu.

Di Kabupaten Bandung Barat, perahu yang membawa logistik pemilu terhambat tumpukan gulma eceng gondok yang berada di tengah pengairan.

Baca juga: KPU Lombok Utara Menyeberang ke 3 Gili untuk Distribusikan Logistik Pemilu

Saat itu petugas hendak mendistribusikan kotak suara, bilik, dan surat suara ke TPS 12 di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat, Selasa (13/2/2024).

Pendistribusian logistik pemilu ke pedalaman Bandung Barat ini menggunakan perahu nelayan keramba jaring apung (KJA) dengan mengarungi perairan waduk Cirata.

Ketua PPS Margaluyu, Usman Sukmana mengatakan pendistribusian logistik pemilu menggunakan jalur air ini dinilai paling efektif dibandingkan menggunakan jalur darat.

"Kalau perjalanan darat tidak bisa menggunakan kendaraan, harus jalan kaki kurang lebih dua jam."

"Kalaupun bisa kendaraan harus menggunakan motor trail melintasi hutan. Perkebunan cokelat, kebun karet, dan kebun jati," kata Usman.

Baca juga: Bawa Logistik Pemilu, Belah Waduk Cirata hingga Terjebak Eceng Gondok

Akses menuju kampung Cijuhung ini dikenal terjal, tidak ada jalur darat yang resmi untuk dilalui kendaraan roda empat.

Untuk pengiriman logistik pemilu ke Dusun Cibun, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilakukan dengan berjalan kaki, Selasa (13/2/2024).

Pasalnya, dusun terpencil di sisi selatan Gunung Slamet ini hanya bisa diakses melalui jembatan gantung.

Selain itu, medannya juga cukup esktrem karena berupa jalan setapak.

Sehingga kotak suara dan perlengkapan lainnya digendong oleh petugas gabungan menuju tempat pemungutan suara (TPS) yang menempati bangunan SD.

Sementara itu di Banyuwangi, petugas harus menyeberangi sungai dan jalur yang cukup terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu ke Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu di Perbatasan RI-Malaysia, Pakai Sistem Estafet Lewati Sungai dan Jembatan Bambu

Pengiriman logistik Pemilu 2024 ke Dusun Sukamade menggunakan satu unit truk, dua mobil pengawal dan lima unit sepeda motor.

"Karena memang medannya cukup terjal, harus melewati tiga sungai tanpa akses jembatan," ujar Kapolsek Pesanggaran AKP Lita Kurniawan.

SUMBER: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com