Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisihkan Gaji, Kapolsek Jeane Selamatkan 34 Anak "Stunting" di Alor, NTT

Kompas.com - 12/06/2023, 12:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Termasuk juga, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

"Selain itu, bagi anak remaja putri, diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan terkait gizi balita dan pola asuh anak," kata dia.

Tujuannya, ketika menikah nanti, sudah punya bekal untuk merawat anak agar terhindar dari stunting.

Sementara untuk target, dia ingin Kabupaten Alor umumnya dan Kecamatan Alor Barat Daya khususnya bisa terbebas dari stunting.

Penanggulangannya, kata dia, terus dilakukan dengan kerja kolaborasi semua elemen masyarakat dan pemerintah.

Jean ingin bahwa kehadiran dia dengan personelnya di Alor bisa membawa berkah positif bagi masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Respons warga dan pemerintah daerah

Melisance Alomay (23), ibu kandung dari salah seorang anak yang mengalami stunting di Alor Barat Daya, mengaku bersyukur telah dibantu oleh Jeane dan jajarannya.

"Saya sangat berterima kasih dengan Polsek Alor Barat Daya, khususnya Ibu Jeane, yang sudah memberikan makanan tambahan bagi anak saya atas nama Sukarni Omi Malakosa (3)," kata Melisance.

Melisance mengaku, saat lahir berat badan anaknya normal, yakni empat kilogram.

Namun, karena pendapatan ekonomi dia dan suaminya yang bekerja sebagai petani lahan kering pas-pasan, sehingga kebutuhan gizi anaknya pun seadanya.

Akibatnya, berat badan sang anak tidak meningkat dan masuk kategori stunting. Pada April 2022, berat badan putrinya hanya 10 kilogram.

Kemudian, datanglah Iptu Jeane menjabat sebagai Kapolsek Alor Barat Daya. Anaknya mulai diberi makanan tambahan yang bergizi tinggi setiap hari.

Sehingga, pada Bulan Mei 2023 lalu, saat anaknya ditimbang, berat badannya meroket hingga 17,7 kilogram.

"Saat ini, anak saya sudah terpenuhi gizinya dan pertumbuhannya sangat bagus," kata dia.

Dia berharap, Iptu Jean tetap menjabat sebagai Kapolsek, sehingga anak-anak bisa diperhatikan terus.

"Kami di sini tidak mau mama Kapolsek (Jeane) pindah. Kami tetap pertahankan mama, karena perjuangan dan kebaikannya kepada kami, terutama anak-anak," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Pasutri di Jepara Bunuh Bayinya yang Berumur 3 Bulan, Stunting dan Tak Ada Biaya

Secara terpisah, Camat Alor Barat Daya Yapi Hinglir mengapresiasi langkah Kapolsek Jeane dalam membantu menangani stunting di wilayahnya.

"Bagi kami program yang dilakukan Ibu Jeane ini baik, bagus dan menolong tumbuh kembang generasi Alor Barat Daya yang sehat dan tangguh menuju Alor kenyang, Alor sehat dan Alor pintar," kata Yapi.

Yapi menginginkan, program Kapolsek Alor Barat Daya terus berlanjut sehingga semua anak di wilayahnya bisa bebas dari stunting.

Tentunya kata dia, dengan menggandeng para pemangku kepentingan lain.

"Kita tentu berharap, semua pihak terlibat untuk menuntaskan persoalan stunting di Kabupaten Alor, khususnya Kecamatan Alor Barat Daya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com