Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Stunting di Pekanbaru, Tak Bisa Bicara dan Kaki Lemah

Kompas.com - 13/04/2023, 23:06 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Meme (35), seorang ibu yang memiliki anak laki-laki menderita stunting, di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau.

Satu dari dua anaknya mengalami stunting, yaitu Apian Novianto yang kini berusia 4 tahun 11 bulan.

Siang itu, Kamis (13/4/2023), Meme sedang mengasuh Apian dan anak pertamanya perempuan, di rumahnya Jalan Pemuda, Kecamatan Payung Sekaki.

Baca juga: 115 Anak Menderita Stunting di Pekanbaru

Sedangkan suami Meme, Aliong (37), sedang pergi bekerja sebagai buruh pabrik.

Apian tampak digendong ibunya. Sesekali terlihat rewel.

"Dia baru bangun tidur, agak rewel," ujar Meme saat ditemui Kompas.com, Kamis.

Apian lahir dengan kondisi stunting, sementara kakaknya perempuan kondisi normal dan bertubuh gemuk.

Tidak lama berada di gendongan ibunya, Apian turun dan mencoba berjalan dengan bergantung pada tiang rumah.

Di halaman rumah kontrakan yang dihuni Meme tampak bertumpuk meja dan barang-barang bekas. Ada juga beberapa fiber berisi air hujan.

Baca juga: Cerita Ibu yang Besarkan 2 Bayi Stunting: Kemapanan Ekonomi Tak Jamin Anak Kita Sempurna

Meski sudah berusia hampir lima tahun, Apian masih belum bisa bicara. Selain itu, ia juga tak bisa berjalan normal karena kakinya lemah.

"Sekarang sudah bisa berdiri dan berjalan dengan bergantungan. Dia baru bisa berdiri. Kalau dulu duduk pun tak bisa,"

Apian memiliki tinggi badan 90 sentimeter, dan berat badan 9,5 kilogram. Kondisi badannya kurus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com