KUPANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengantre di sejumlah tempat di wilayah itu hanya untuk mendapat jatah minyak tanah, Sabtu (26/11/2022).
Akibat kelangkaan minyak tanah, pemerintah setempat mengatur operasi pasar minyak tanah di beberapa titik.
Untuk Kecamatan Kelapa Lima, operasi pasar berada di Taman Kota (Alun-alun) dan Lapangan Lasitarda Lasiana. Kemudian, untuk Kecamatan Alak, operasi pasar berlangsung di Kantor Camat Alak dan Namosain Beach.
Baca juga: Ribuan Warga Kupang Antre Minyak Tanah, Berdesakan, Bergelantungan, hingga Nyaris Ricuh
Di Kecamatan Maulafa, operasi pasar berlangsung di halaman Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua dan halaman Gereja Getsemani Sikumana.
Pantauan Kompas.com di Lapangan Lasitarda, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, ribuan warga membludak dan terlihat antrean jeriken mengular.
Baca juga: Minyak Tanah di Kupang Langka, Polda NTT Bentuk Tim Khusus untuk Menyelidiki
Salah seorang warga, Sinta Mina, mengaku antre sejak pagi pukul 09.00 Wita. Mereka yang antre harus membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Kita disuruh harus bawa bukti KTP baru bisa dapat jatah, kalau tidak bawa maka tidak dapat jatah, kalian pikir kami ini warga asing," katanya kesal.
Meski begitu, mereka tetap mengikutinya dan membawa fotokopi KTP.
Sinta menyebut, untuk Kecamatan Kelapa Lima mendapat jatah 10.000 liter atau dua mobil tangki ukuran 5.000 liter.
Satu mobil tangki itu beroperasi di Lapangan Lasitarda Lasiana. Sedangkan satunya lagi di Alun-Alun Kelapa Lima.
Menurut Sinta, banyak warga yang dipastikan tidak dapat jatah karena stok minyak tanah di pangkalan telah habis.