Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Kupang Antre Minyak Tanah, Berdesakan, Bergelantungan, hingga Nyaris Ricuh

Kompas.com - 26/11/2022, 19:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdesakan saat mengantre minyak tanah, Sabtu (26/11/2022).

Antrean akibat langkanya minyah tanah dalam sepekan ini terjadi di sejumlah titik. Mulai dari Kecamatan Maulafa, Oebobo, hingga Kecamatan Kelapa Lima.

Pantauan Kompas.com, warga tampak berdesakan dan nyaris terjadi kericuhan hanya untuk bisa masuk ke dalam lokasi antrean di halaman Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Lima.

Baca juga: Minyak Tanah Langka, Ratusan Warga Kota Maumere Antre di Kantor Lurah

Sejumlah anggota kepolisian yang mengawal warga, terlihat kewalahan dan berusaha sekuat tenaga untuk menertibkan kerumunan warga.

Warga tampak datang dengan membawa jeriken masing-masing dan rela antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak tanah.

Polisi yang berusaha menutup pagar pun tidak mampu menghalau warga yang tetap masuk ke dalam halaman Polsek Kelapa Lima untuk mendapatkan minyak tanah.

Tak hanya itu, warga nekat mengejar mobil tangki saat memasuki lokasi Markas Polsek Kelapa Lima. Bahkan ada sejumlah warga bergelantungan ke mobil tangki, agar bisa mendapatkan minyak tanah.

Baca juga: Minyak Tanah Langka, Warga Kota Kupang Mengantre di Pangkalan

Hendra, salah seorang warga Kelapa Lima mengaku sangat kecewa dengan kondisi kelangkaan ini, karena mengganggu aktivitas ekonomi mereka.

Dia menyebut, kelangkaan minyak tanah ini sudah terjadi lebih dari sepekan.

"Dalam satu minggu ini, kita susah dapat minyak tanah. Kalau pun dapat, banyak yang antre dan kita malah tak kebagian," ujar Hendra kepada sejumlah wartawan, Sabtu siang.

Hendra berharap, pemerintah segera mengatasi kelangkaan ini agar aktivitas warga kembali normal.

Karena, sebagian besar warga saat ini masih mengandalkan minyak tanah untuk kehidupan ekonomi mereka.

Sales Branch Manager Pertamina Rayon I NTT, Muhammad Herdiansyah Putra mengatakan, saat ini terdapat pengurangan kuota minyak tanah.

Pengurangan itu, sambung Putra, atas arahan dan kebijakan dari BPH Migas.

"Kami sebagai operator hanya menjalankan tugas, sesuai kuota yang telah ditetapkan," ujar dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com