Salin Artikel

Ribuan Warga Kupang Antre Minyak Tanah, Berdesakan, Bergelantungan, hingga Nyaris Ricuh

Antrean akibat langkanya minyah tanah dalam sepekan ini terjadi di sejumlah titik. Mulai dari Kecamatan Maulafa, Oebobo, hingga Kecamatan Kelapa Lima.

Pantauan Kompas.com, warga tampak berdesakan dan nyaris terjadi kericuhan hanya untuk bisa masuk ke dalam lokasi antrean di halaman Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Lima.

Sejumlah anggota kepolisian yang mengawal warga, terlihat kewalahan dan berusaha sekuat tenaga untuk menertibkan kerumunan warga.

Warga tampak datang dengan membawa jeriken masing-masing dan rela antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak tanah.

Polisi yang berusaha menutup pagar pun tidak mampu menghalau warga yang tetap masuk ke dalam halaman Polsek Kelapa Lima untuk mendapatkan minyak tanah.

Tak hanya itu, warga nekat mengejar mobil tangki saat memasuki lokasi Markas Polsek Kelapa Lima. Bahkan ada sejumlah warga bergelantungan ke mobil tangki, agar bisa mendapatkan minyak tanah.

Hendra, salah seorang warga Kelapa Lima mengaku sangat kecewa dengan kondisi kelangkaan ini, karena mengganggu aktivitas ekonomi mereka.

Dia menyebut, kelangkaan minyak tanah ini sudah terjadi lebih dari sepekan.

"Dalam satu minggu ini, kita susah dapat minyak tanah. Kalau pun dapat, banyak yang antre dan kita malah tak kebagian," ujar Hendra kepada sejumlah wartawan, Sabtu siang.

Hendra berharap, pemerintah segera mengatasi kelangkaan ini agar aktivitas warga kembali normal.

Karena, sebagian besar warga saat ini masih mengandalkan minyak tanah untuk kehidupan ekonomi mereka.

Sales Branch Manager Pertamina Rayon I NTT, Muhammad Herdiansyah Putra mengatakan, saat ini terdapat pengurangan kuota minyak tanah.

Pengurangan itu, sambung Putra, atas arahan dan kebijakan dari BPH Migas.

"Kami sebagai operator hanya menjalankan tugas, sesuai kuota yang telah ditetapkan," ujar dia.

Pihak BPH Migas sudah melakukan peninjauan terkait hal itu.

"Dari pihak Pertamina juga masih menunggu arahan lebih lanjut terkait kuota tersebut dari pihak BPH Migas," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, warga Kota Kupang, NTT, mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah.

Warga terpaksa mengantre di sejumlah pangkalan untuk mendapatkan minyak tanah. Sebagian warga kecewa karena tak kebagian meski telah lama mengantre.

"Sudah satu pekan lebih, kami susah mendapatkan minyak tanah," ungkap Yanti Mada, warga Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, di Kupang, Rabu (23/11/2022).

Yanti telah mencari minyak tanah di beberapa pangkalan di kelurahan lain. Yanti pun sudah mengantre di pangkalan depan sebuah ruko di Kecamatan Oebobo sejak pagi.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/26/190518878/ribuan-warga-kupang-antre-minyak-tanah-berdesakan-bergelantungan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke