PURWOREJO, KOMPAS.com-Jalan Provinsi Purworejo-Magelang, Jawa Tengah, dikenal sebagai jalur maut, sudah tidak terhitung jumlah kecelakaan yang terjadi.
Selain banyak tikungan tajam dan tanjakan terjal, kondisi jalan di sejumlah titik berlubang.
Kerusakan jalan itu cukup banyak ditemukan mulai dari pertigaan Maron Loano ke utara.
Bahkan di pertigaan Gebang Kelurahan Lugosobo tepatnya ruas Jalan Ismail warga yang kesal menanaminya dengan pohon pisang.
Baca juga: Tinggi Banjir di Purworejo Capai 1 Meter, Lebih 1.000 Warga Sudah Mengungsi
Selain ditanami pohon pisang, pada pohon tersebut juga dikalungkan tulisan.
"Ojo mung narik pajak, bolongan e Di isi, okeh wong Tibo (jangan hanya menarik pajak, lobangnya juga diperbaiki, banyak orang jatuh,)" kata tulisan tersebut yang bisa dibaca setiap orang yang melewatinya.
Beberapa titik memang sudah dilakukan penambalan, tapi kadang kembali menganga karena dihajar hujan dan kendaraan dengan tonase yang cukup berat.
Kondisi itu menuntut semua pengguna jalan ekstra hati-hati.
"Saat hujan bahaya sekali, kalau tidak hafal bisa celaka. Lubang-lubang itu kebanyakan ada di dekat bahu jalan, aspalnya mengelupas, beberapa tidak lebar tapi dalam, kalau roda motor matik bisa terjungkal kalau sampai terperosok ke lubang dengan kecepatan tinggi," ucap Siswadi (45) warga Loano pada Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Masyarakat Adat Moy Tutup Aktivitas Galian C di Jayapura
Jalan provinsi arah Purworejo-Magelang sejauh ini memang sangat membahayakan orang yang melaluinya.
Terbukti beberapa waktu yang lalu jalur ini memakan korban jiwa seperti tepat di Jalan Purworejo-Magelang tepatnya di depan KUA Bener, Desa Kaliboto, Kecamatan Bener, seorang pelajar Tewas.
"Tentunya kalau hujan bahaya sekali, terlebih bagi pengguna jalan yang tidak hafal bisa celaka. Lubang-lubang itu kebanyakan ada di dekat bahu jalan, aspalnya mengelupas, beberapa tidak lebar tapi dalam, kalau roda motor bisa terjungkal kalau sampai terperosok ke lubang dengan kecepatan tinggi," kata Kepala Desa Kebon Gunung, Fatah Kusumo Handogo.