Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Masyarakat Adat Moy Tutup Aktivitas Galian C di Jayapura

Kompas.com - 17/03/2022, 15:21 WIB
Roberthus Yewen,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.Com - Masyarat Adat Suku Moy di Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Papua menutup semua operasi galian C milik perusahaan di wilayah Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/3/2022).

Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk protes lantaran jalan raya yang menghubungkan Kemiri-Depapre tak kunjung diperbaiki.

Padahal setiap hari perusahaan mengambil galian C dari daerah tersebut.

“Kami tutup operasi perusahaan galian C karena selama ini bawa material dari wilayah kami, tetapi jalan raya Sentani-Depapre yang bertahun-tahun diminta oleh masyarakat hanyalah janji dan belum dibangun hingga saat ini,” kata Koordinator Aksi, Bob Yath Seen Banundi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Kamis (17/03/2022).

Baca juga: Seorang Balita Diduga Bermain Korek Api, 5 Rumah Kontrakan di Jayapura Terbakar

Bob menjelaskan, selama ini ada sekitar 10 perusahaan galian C yang beroperasi mengangkat batu, pasir, kapur dan lain-lain di wilayah adat Suku Moy yang mendiami di sepanjang jalan raya Sentani-Depapre.

“Perusahan-perusahaan inialah yang selama ini beroperasi mengambil galian C di wilayah adat Moy di Sentani Barat, Kabupaten Jayapura,” jelasnya.

Kata Bob, bertahun-tahun masyarakat adat Moy mempunyai material diambil untuk pekerjaan jalan di wilayah lain, sedangkan jalan raya Kemiri-Depapre tidak segera dibangun

“Orang mengambil kekayaan kami di wilayah Moy, Sentani Barat, tetapi jalan kami rusak sampai saat ini belum diperbaiki. Mereka hanya janji-janji manis, termasuk janji dari DPR Papua pada 2021 lalu bilang akan dimasukan pada APBD tahun 2022, tetapi nyatanya tidak ada,” ujarnya.

Bob mengungkapkan, kerusakan jalan Kemiri-Depapre sudah bertahun-tahun terjadi.

Baca juga: Longsor di Tol Pandaan-Malang, Ruas Jalan Tergenang, Pembatas Jalan Rusak

Padahal jalan tersebut menjadi akses untuk membuka aktivitas perekonomian masyarakat adat di wilayah pesisir Pantai Depapre dan Moy Sentani Barat. 

Jalan Kemiri-Depapre juga merupakan salah satu akses yang menghubungkan ke Pelabuhan Petik Kemas Depapre, salah satu pelabuhan kontainer terbesar di Papua. 

“Jalan Kemiri-Depapre sampai sekarang belum diperbaiki. Padahal jalan ini merupakan satu-satunya akses transportasi masyarakat untuk membawa hasil perekonomian mereka ke daerah perkotaan, tetapi masih dibiarkan sampai saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Jual Jalan Rusak di Tokopedia Seharga Rp 33.000, Ahmad: Sejak Penjajahan Tak Pernah Diperbaiki

Tutup total

Bob mengungkapkan, pihaknya bersama masyarakat adat di Sentani Barat dan Depapre akan menutup aktivitas perusahaan di galian C pada 23 Maret mendatang sampai ada kepastian perbaikan jalan. 

“Pada 23 Maret 2022 kami akan tutup secara total perusahaan galian C yang selama ini beroperasi dan mengambil material dari wilayah kami,” tegasnya.

“Kami harapkan jalan raya Kemiri-Depapre bisa segera diperbaiki. Ini saja yang kami minta selama ini dari pemda. Jangan jalan kami rusak, tetapi perusahaan terus beroperasi di wilayah kami untuk ambil material,” imbuhnya. 

Sementara itu belum ada keterangan resmi dari pihak pemda terkait kerusakan jalan tersebut. 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP 2024 untuk 8 Provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua

Besaran UMP 2024 untuk 8 Provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua

Regional
Baju Sangkarut, Rompi Khas Bagi Laki-laki Suku Dayak Ngaju

Baju Sangkarut, Rompi Khas Bagi Laki-laki Suku Dayak Ngaju

Regional
Sempat Bolak-balik, Berkas Perkara Cabul Anak Didik di Pontianak Hingga Hamil Akhirnya P21

Sempat Bolak-balik, Berkas Perkara Cabul Anak Didik di Pontianak Hingga Hamil Akhirnya P21

Regional
Detik-detik Karyawan Perusahaan Ditembak Rampok, Proyektil Bersarang di Tenggorokan Korban

Detik-detik Karyawan Perusahaan Ditembak Rampok, Proyektil Bersarang di Tenggorokan Korban

Regional
Rekonstruksi KDRT yang Tewaskan Ibu 2 Anak di Semarang Digelar, Ibu Korban Dapat Ancaman Pelaku

Rekonstruksi KDRT yang Tewaskan Ibu 2 Anak di Semarang Digelar, Ibu Korban Dapat Ancaman Pelaku

Regional
Ricky Ham Pagawak Divonis 13 Tahun Penjara, Pengacara Terdakwa Kaget

Ricky Ham Pagawak Divonis 13 Tahun Penjara, Pengacara Terdakwa Kaget

Regional
Bawaslu Sulsel Minta Peserta Pemilu Tertibkan APK di Titik Terlarang

Bawaslu Sulsel Minta Peserta Pemilu Tertibkan APK di Titik Terlarang

Regional
Mengenal Pokdarwis, Penggerak Sektor Pariwisata di Tingkat Desa

Mengenal Pokdarwis, Penggerak Sektor Pariwisata di Tingkat Desa

Regional
Sidji Studio, 'Game Developer' Asal Semarang yang Ciptakan Gim Unik dengan Jutaan Pengguna

Sidji Studio, "Game Developer" Asal Semarang yang Ciptakan Gim Unik dengan Jutaan Pengguna

Regional
Hendak Transaksi Sabu di SPBU, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Hendak Transaksi Sabu di SPBU, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Pulang Kerja, Wanita di Solo Tiba-tiba Disemprot Air Keras

Pulang Kerja, Wanita di Solo Tiba-tiba Disemprot Air Keras

Regional
Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Buton, Diduga Korban Penganiayaan

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Buton, Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Tak Gunakan PP 51/2023, UMK Kota Semarang Naik 6 Persen, Jepara 7,8 Persen

Tak Gunakan PP 51/2023, UMK Kota Semarang Naik 6 Persen, Jepara 7,8 Persen

Regional
3 ASN Solo Ajukan Cuti di Luar Tanggungan Negara, Bantu Keluarga Kampanye Pemilu 2024

3 ASN Solo Ajukan Cuti di Luar Tanggungan Negara, Bantu Keluarga Kampanye Pemilu 2024

Regional
3 Senjata Tradisional Lampung, Salah Satunya Taji Ayam

3 Senjata Tradisional Lampung, Salah Satunya Taji Ayam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com