UNGARAN, KOMPAS.com - Kecelakaan akibat rem blong kembali terjadi di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) pada Jumat (14/6/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Tak ada korban jiwa, tapi muatan truk berupa cairan infus berjatuhan hingga menyebabkan kemacetan. Petugas harus menerapkan contraflow.
"Awalnya truk yang mengangkut cairan infus, melaju dari arah Solo menuju Semarang," ungkapnya, kata seorang saksi mata, Yoga.
Baca juga: Truk Pengangkut CPO Tabrak Tujuh Kendaraan, Sopir Sempat Berteriak Rem Blong
Dia mengatakan lokasi kecelakaan merupakan jalanan menurun. Di saat yang sama rem truk mengalami blong.
"Itu kan jalanan menurun, kemungkinan sopir tidak menguasai keadaan dan rem truk mengalami blong. Truk langsung berbelok ke kanan menabrak median jalan, tiang listrik dan pohon serta menabrak tembok kemudian masuk ke kebun," kata Yoga.
Truk rusak parah dan infus yang diangkut berserakan keluar dari truk.
"Truk juga menyenggol kendaraan lain, tadi sopir langsung dibawa ambulans ke rumah sakit," ujarnya.
Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Suci Nugraheni mengatakan kecelakaan tersebut terjadi di JLS wilayah Sumur Wali Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti.
"Melibatkan truk boks K 8042 ES yang dikemudikan Toni Ardiansyah, warga Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, dan Yamaha Scorpio B 5868 FCX yang dikendarai Naufal Hanif Arifin, warga Tuntang Kabupaten Semarang," jelasnya.
Dia mengatakan kedua pengendara mengalami luka.
"Untuk kedua korban tersebut mengalami luka akibat kecelakaan dan mendapat perawatan di RSUD Salatiga. Sopir luka di bagian kepala sementara pengendara motor luka di tangan dan kaki," kata Suci.
Suci mengungkapkan, kecelakaan dipicu gangguan fungsi rem pada truk.
"Truk dan sepeda motor berjalan searah, dari selatan ke utara atau arah Solo ke Semarang. Posisinya sepeda motor di depan truk. Namun karena blong lalu tak terkendali dan menabrak kendaraan di depannya," jelasnya.
Dia mengimbau pengendara untuk selalu waspada dan melakukan pengecekan kendaraan secara rutin.
"Jika melewati jalan yang belum kenal medannya, tingkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati," kata Suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.