SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginginkan agar tanggul rob sepanjang 3,6 kilometer yang dibangun mengelilingi Kampung Nelayan Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, dijadikan percontohan untuk mengatasi masalah banjir rob di kawasan pantai utara (Pantura) Jateng.
Jokowi menyebut proyek tanggul rob ini mampu menahan banjir rob hingga 30 tahun.
Baca juga: Presiden Jokowi Bagikan Paket Sembako untuk Warga di Tambaklorok, Semarang
"Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Ini nanti kalau baik, penataan kampung nelayan baik, nanti akan dijadikan bisa direplikasi, bisa di-copy daerah lain. Paling ndak ada contoh dulu," ujar Jokowi saat meninjau lokasi proyek usai mengikuti shalat id berjamaah di Masjid Baiturrahman, Semarang, Senin (17/6/2024).
Baca juga: Tinjau Tanggul di Tambaklorok Semarang, Jokowi: Bisa Menahan Rob Minimal 30 Tahun
Pasalnya, selama ini permasalahan banjir di Pantura masih menjadi bencana tahunan yang terus menghantui warga.
Belum lagi kawasan Pantura juga mengalami penurunan muka tanah 5-10 sentimeter per tahun.
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menyebut, Kota Semarang, Pekalongan, dan Demak, menjadi daerah yang mengalami penurunan muka tanah dan banjir rob yang cukup parah di Jateng.
"Akan jadi percontohan seperti dikatakan Pak Presiden tadi, karena daerah Pantura ini semua sinking (tenggelam), penurunan tanah. Tidak hanya Jakarta, tapi Pekalongan, Semarang, Demak. Nah, akan coba dengan tanggul ini," ungkap Basuki usai mendampingi Jokowi.
Pihaknya berharap keberhasilan proyek tanggul rob ini dapat diikuti daerah lain, sehingga mampu meningkatkan resiliensi dan kualitas hidup masyarakat Pantura yang selama ini berdampingan dengan banjir rob.
Basuki menyebut, penanggulangan banjir juga memerlukan penambahan pompa di sejumlah titik rawan banjir.
Sehingga air hujan yang menggenang dapat segera dibuang ke laut. Pompa air lebih besar akan mampu mengatasi banjir lebih cepat.
"Sudah punya beberapa polder, Semarang Timur, Tengah, Barat, Sringin, dan Tenggang. Kuncinya hanya satu, pompa, karena daerah pantai, semua yang mengalir ke pantai, pompa. Banjir di Pantura karena pompa kurang mampu, akan diperbesar tahun ini," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.